Jayapura, Jubi – Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo atau KPMY Kota Studi Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom gelar aksi penggalangan bantuan untuk korban tanah longsor di tiga distrik di Kabupaten Yahukimo, yaitu Distrik Solaikma, Distrik Silimo, dan Distrik Holuwon.
Aksi yang dilakukan di perempatan Lampu Merah Waena serta Lampu Merah Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Senin (27/05/2024) itu terdorong oleh rasa kepedulian dan solidaritas.
Markus Busup, Koordinator Aksi Penggalangan Bantuan Tanah Longsor mengatakan pelajar dan mahasiswa bersama sejumlah masyarakat Kabupaten Yahukimo yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom melakukan aksi penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam tanah longsor yang terjadi di tiga distrik tersebut. Aksi itu akan berjalan selama satu minggu ke depan.
”Di sini kami melakukan penggalangan dana hari pertama tujuannya untuk membantu kebutuhan orang tua kami yang terkena tanah longsor dan juga sebagai rasa kepedulian kami kepada mereka,” kata Busup.
Ia menjelaskan dalam aksi penggalangan bantuan tersebut ada beberapa kebutuhan yang dapat dibantu yaitu dalam bentuk sembako, uang tunai, pakaian layak pakai, dan obat-obatan serta alat-alat masak. Aksi penggalangan bantuan akan dilakukan selama satu minggu sehingga barang yang terkumpul bisa cukup banyak untuk didistribusikan ke tiga distrik yang merupakan tiga wilayah besar di Kabupaten Yahukimo.
“Kami sangat berharap bantuan dari saudara-saudara sekalian untuk orang tua kami yang terkena tanah longsor di sana,” katanya.
Tanah longsor terjadi pada Minggu (12/5/2024) di Yahukimo menyebabkan empat orang di Distrik Solaikma meninggal dunia dan satu orang mengalami luka. Kemudian di Distrik Silimo tanah longsor mengakibatkan 11 rumah warga rata dengan tanah, dan satu lapangan terbang serta kebun-kebun warga habis tertimpa longsor. Sama halnya di Distrik Holuwon kebun-kebun dan rumah warga serta tempat warga mencari makan tertimpa longsor.
“Maka dari penggalangan dana yang kami lakukan ini kami sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari setiap kabupaten yang ada, organisasi-organisasi kampus bahkan organisasi Cipayung di Kota Jayapura dan elemen masyarakat yang ada untuk membantu kebutuhan masyarakat yang terkena longsor di tiga distrik,” katanya.
Busub yang juga sebagai Sekretaris tim Peduli bencana alam di Kabupaten Yahukimo mengatakan tanah longsor yang terjadi juga berdampak pada ekonomi dan kemanusian sehingga menjadi target dari aksi penggalangan dana yang dilakukan.
Penggalangan bantuan ditargetkan berlangsung hingga bulan Juni mendatang. Tim penggalangan bantuan yang dibentuk pada 25 Mei 2024 itu akan berakhir sampai semua bantuan yang terkumpul di antar ke Kabupaten Yahukimo. “Kami belum tentukan tanggal berapa bantuan di antar ke sana namun sekitar tanggal belasan sudah bisa di drop,” katanya.
Ia juga menyampaikan untuk posko umum pegumpulan barang ditempatkan di Asrama Putri Yahukimo, tepatnya di Perumnas tiga Waena Kota Jayapura. Sehingga pihak yang mau membantu bisa datang langsung ke sana tapi juga bisa menghubungi tim melalui brosur yang sudah dibagikan di media sosial dan juga nomor rekening juga sudah disebarkan di lembar informasi yang dibagikan.
KPMY berharap bantuan masyarakat dan semua pihak yang ada di Kota Jayapura maupun yang ada di kabupaten Sentani dan Keerom dalam bentuk apapun untuk membantu meringankan masyarakat yang terkena musibah tanah longsor di tiga distrik itu.
“Dan semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat dan berguna serta dapat menolong orang tua kami yang terkena tanah longsor di sana,” kata Busub. (*)
Discussion about this post