Sentani, Jubi – Harga jual buah sirih di Pasar Pharaa, Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura melonjak drastis. Harga yang biasanya berkisar Rp400 ribu per 10 kilogram kini naik menjadi Rp900 ribu hingga Rp1 juta per 10 kilogram.
Kenaikan harga itu sudah terjadi menjelang liburan lebaran pada akhir April 2022 lalu. Hingga Senin (9/5/2022), harga itu belum juga turun.
Sebagaimana tradisi mengunyah pinang-sirih di berbagai belahan Nusantara, buah sirih adalah pelengkap bagi orang di Papua untuk mengunyah pinang. Tradisi itu masih banyak dijalani banyak orang di Papua, baik di kalangan remaja, dewasa, maupun orang tua.
Para pedagang di Pasar Pharaa yang biasanya menjual dalam satuan tumpuk juga menaikkan harga jual satu tumpuk termurah dari Rp5.000 menjadi Rp10.000. Hal itu pula yang dilakukan Yuli, salah satu pedagang di Pasar Pharaa.
“Harga jual satu kantong isi 10 kilogram buah sirih sebelum naik itu ada yang Rp300 ribu hingga Rp450 ribu. Setelah naik, harganya Rp900 ribu sampai Rp1 juta. Untuk eceran [satuan tumpuk] Rp5 ribu sudah tidak lagi, karena stok yang kurang,” kata Yuli kepada Jubi, Senin.
Perempuan asal Buton itu mengaku sudah berupaya kulakan dari panenan kebun sirih, namun buah sirih memang sedang langka. “Kami mau dapatkan siri itu tergantung kebun juga. Kalau dari kebun sedikit, berarti kami tidak bisa ambil banyak. Apalagi sekarang musim panas namun banyak turun hujan,” ujar Yuli.
Hal itu memaksa Yuli untuk mengurangi volume kulakannya. “Kalau harga normal, biasanya saya membeli tujuh kantong [isi 10 kilogram]. Sekarang berkurang jadi lima kantong,” kata Yuli.
Lonjakan harga itu justru membuat omset Yuli menurun, karena pembeli semakin sedikit. “Pendapatan [saya] tidak bagus, justru harga jual naik [membuat] pendapatan merosot,” ucapnya.
Penjual lainnya, Lira Wonda mengaku mengubah caranya berjualannya. “Karena mahal, kalau saya jual pinang [satu] tumpuk seharga Rp10 ribu, pembeli hanya akan mendapat dua buah sirih saja. Ada pembeli yang minta tambahan, tapi karena harga mahal saya tidak bisa memberi tambahan,” ujarnya. (*)
Discussion about this post