Jayapura, Jubi – Organisasi kemanusiaan Kristen Wahana Visi Indonesia (WVI), sengaja menggandeng tokoh lintas Agama untuk menjaga kerukunan peningkatan kapasitas masyarakat. Wvi merupakan organisasi yang fokus terhadap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, dan gender.
“Kami bersama tokoh-tokoh agama di Papua menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Agreement untuk memperkuat kolaborasi terkait upaya-upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menjaga kerukunan melalui program NOKEN Papua yakni Transformasi Komunitas untuk Kerukunan di Papua,” kata Direktur Operasional Wahana Visi Indonesia, Irene Marbun, dalam pernyataan resmi diterima jubi.id, Kamis, (28/4/2022)
Penandatanganan tersebut dilakukan tokoh agama dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah 4 dan perwakilan Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua.
“Kami gelar pada Selasa (26/4/2022) di Hotel Horizon Kotaraja, Kota Jayapura,” kata Irene menambahkan.
Sedangkan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua akan dilaksanakan hari ini di kantor Sinode GKI di Tanah Papua.
Menurut Irene menjelaskan penandatanganan perjanjian kerja sama ini sekaligus memulai pelibatan mitra lokal dalam program NOKEN Papua yang dijalankan WVI sejak bulan Februari lalu. Program ini bertujuan untuk mewujudkan transformasi hubungan dan peningkatan kapasitas dalam mengusahakan dan memelihara kerukunan di antara masyarakat.
“WVI menyadari Gereja memiliki peran penting dan pengalaman dalam mengelola konflik di antara masyarakat. Melalui partisipasi tokoh-tokoh agama dalam program NOKEN Papua,” katanya.
Ia berharap konflik-konflik yang terjadi di masyarakat dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Sehingga, anak-anak Papua dapat tumbuh di lingkungan yang kondusif untuk mencapai cita-citanya. (*)
Discussion about this post