Jayapura, Jubi – Program Mentorship Mala I Tolo Indigenous Guardianship Trust (MITIGT) telah resmi diluncurkan dan digulirkan ke sejumlah sekolah di Provinsi Malaita.
Peluncuran program mentorship memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri studi lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan menengah.
“Menurut Mala I Tolo, program pendampingan saat ini diperkenalkan kepada siswa Kelas 5 di SMA Komunitas Maoro, SMA Komunitas Auki, Sekolah Menengah Adaua, dan Sekolah Menengah Provinsi Aligegeo. Demikian dikutip Jubi.id dari solomonstarnews.com, Senin (10/6/2024).
Dinyatakan bahwa program inovatif ini memasangkan mentor dengan siswa untuk membimbing pembelajaran mereka melalui Platform Pembelajaran Online ‘Moodle’ yang mutakhir.”
“Mirip dengan platform yang digunakan di universitas seperti USP dan SINU, Moodle menawarkan kursus di bidang Teknologi Informasi, Inovasi dan Kewirausahaan, Manajemen Sumber Daya, Kepemimpinan dan Tata Kelola, Kebudayaan, dan Sastra,” katanya.
Mala I Tolo mengatakan pendampingan ini dirancang untuk mendorong pembelajaran mandiri karena program ini sangat menekankan otonomi siswa dengan sekitar 70 persen pembelajaran dilakukan secara mandiri oleh siswa.
Mentor memberikan panduan dalam menavigasi alat dan sumber daya Moodle sehingga menumbuhkan budaya berpikir mandiri dan kritis.
Menurut Malaita I Tolo, program pendampingan akan berlangsung selama tiga minggu pada semester pertama dengan siswa Form 5 yang terdiri dari angkatan awal menyusul siswa Form 4.
“Program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah atas belajar di universitas dengan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis,” katanya.
“Dengan berinvestasi pada para pemimpin muda ini, Program Mentorship Mala I Tolo berupaya untuk menumbuhkan generasi individu yang cerdas dan berpikiran maju yang mampu mengatasi tantangan kompleks baik saat ini maupun di masa depan,” tambahnya.
Mala I Tolo telah memberikan dukungan laptop dan peralatan tata surya ke sekolah-sekolah di Provinsi Malaita sejak didirikan pada tahun 2022.
Proyek ini hanya berfokus di Provinsi Malaita, Solomon. (*)
Discussion about this post