Jayapura, Jubi- Masyarakat Mataqali Nacokula, Yavusa Rarawaqa di Vaturu punya alasan untuk membuat perayaan. Pasalnya pemerintah koalisi telah menyampaikan pembayaran royalti pertamanya sebesar $150.605 kepada Marama ni Mataqali, Kelera Matalau para pemilik tanah adat Vaturu.
“Pembayaran royalti disampaikan oleh Menteri Pertanahan, Filimoni Vosarogo, demikian dikutip jubi.id dari fijivillage.com, Jumat (11/10/2024)
Saat berbicara dalam upacara penyerahan, Vosarogo menekankan pencapaian ini merupakan kemitraan yang sukses antara Kementerian Pertanahan dan Sumber Daya Mineral, Lion One Limited dan para pemilik tanah yang berkomitmen.
Ia mengatakan hal itu merupakan contoh dedikasi perusahaan dalam memastikan, kekayaan yang dihasilkan dari sumber daya alam memberi manfaat bagi masyarakat kita dan berkontribusi pada masa depan yang sejahtera.
Menteri juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Lion One Limited dan Departemen Sumber Daya Mineral atas peran mereka dalam keberhasilan ini.
Ia menambahkan persetujuan awal dari Mataqali untuk ekstraksi emas dan perak menunjukkan tanggung jawab kolektif dan kepatuhan mereka terhadap kerangka hukum kami, membuka jalan bagi peluang lebih lanjut bagi semua warga Fiji.
Vosarogo mengatakan upacara ini mengingatkan kita akan kekuatan kolaborasi dan visi bersama untuk pembangunan berkelanjutan. Bersama-sama, kita akan memanfaatkan sumber daya alam kita untuk kebaikan bangsa kita.
Sementara itu mengutip liononemetals.com menyebutkan bahwa Fiji memiliki sejarah panjang dan stabil dalam mendukung industri pertambangan dan investasi internasional dalam aspek ekonomi mereka yang sangat penting ini.
Dilaporkan, banyak perusahaan dari seluruh dunia yang aktif dalam mencari atau mengembangkan lebih lanjut proyek mereka menuju produksi komersial di seluruh Kepulauan Fiji.
Kini di Fiji memiliki satu perusahaan tambang emas komersial aktif (Vatukoula) yang telah beroperasi selama 87 tahun terakhir dan terletak hanya 35 KM di Barat Laut Tuvatu. Pemerintah Fiji dan Lion One Metals bekerja sama untuk menjadikan Tuvatu sebagai tambang emas kedua yang beroperasi di negara yang baru berulang tahun ke 44 ini.
Hal ini semakin diperkuat ketika Pemerintah Koalis Fiji memperpanjang sewa penambangan khusus perusahaan Lion One Metals hingga 2035. Upaya ini telah berjalan dengan baik untuk memulai produksi di Tuvatu pada akhir 2023.
Apalagi pertambangan di Fiji memiliki sejarah panjang dan berurutan sehingga banyak sekali keahlian lokal dan tantai pasokan yang matang, serta memungkinkan untuk memaksimalkan lokalisasi demi keuntungan masyarakat adat Fiji, pemerintah dan perusahaan tambang.(*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!