Jayapura, Jubi- Komisi Pemilihan Umum Vanuatu telah mengumumkan memundurkan jadwal pemungutan suara pemillihan umum berikutnya. Pemungutan suara yang awalnya akan digelar pada 14 Januari 2025 itu ditunda dua hari, dan akan dilaksanakan pada 16 Januari 2025.
Pada Minggu (22/12/2024), Radio New Zealand melansir pemberitaaan berjudul “Vanuatu snap election pushed back after earthquake” yang mengutip pemberitaan Vanuatu Broadcasting and Television Corporation (VBTC). VBTC melaporkan Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan penundaan waktu pemungutan suara dari 14 Januari menjadi 16 Januari 2025.
Penundaan hari pemungutan suara itu diputuskan setelah setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter terjadi di Vanuatu pada 17 Desember 2024. Gempa bumi dahsyat itu merusak berbagai bangunan, jalan, jembatan, dan melumpuhkan pelayanan pasokan air bersih, listrik, maupun jaringan telekomunikasi di Vanuatu. Setidaknya 12 orang tewas, dan lebih dari 200 orang terluka.
Pemilihan umum harus digelar di Vanuatu setelah Presiden Vanuatu Nikenike Vurobaravu pada November 2024 membubarkan parlemen untuk mencegah mosi tidak percaya terhadap kabinet Perdana Menteri Sementara Charlot Salwai.
Lawan-lawan politik Salwai menggugat langkah Presiden Nikenike Vurobaravu itu ke pengadilan konstitusi, akan tetapi upaya mereka ditolak hakim. Kini mereka menuntut pengadilan tingkat banding digelar pada Senin (23/12/2024), untuk menguji putusan hakim yang menolak gugatan konstitusional mereka atas tindakan Presiden Nikenike Vurobaravu.
Nominasi kandidat pada pemilu kali ini akan ditutup pada Hari Natal, 25 Desember 2024. Kandidat yang memenuhi syarat akan diumumkan pada tanggal 2 Januari 2025, dan surat suara akan mulai didistribusikan pada tanggal 3 Januari.
Jumlah partai politik di Vanuatu telah meningkat menjadi 25 partai. Sebanyak 19 partai menerima sertifikat pendaftaran pertamanya pada Selasa (17/12/2024) lalu. Mereka sekarang dapat menyerahkan formulir kandidat, dan membayar biaya yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum pada Januari nanti
Kepala Pejabat Pemilihan Umum (PEO) bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan kepatuhan terhadap undang-undang. PEO juga bertanggung jawab untuk menerima dan menyaring aplikasi, serta merekomendasikan pendaftaran partai politik kepada Komisi Pemilihan Umum.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum Vanuatu, pemilihan umum mendatang akan memilih 52 anggota parlemen. Pada pemilihan umum sebelumnya, hanya satu kandidat perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR Vanuatu, berasal dari Union of Modertaes Parties.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!