Jayapura, Jubi – Teror dan Intimidasi terhadap mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan dan berada di luar Papua terus meningkat. Setelah dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, kini kota studi Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan juga melaporkan hal serupa.
Dua mahasiswa Puncak Jaya berinisial AS dan NW mendapat paket berisi dua surat ancaman yang diantar oleh kurir JNE Express, Minggu 15 Juni 2025, pukul 12:30 WITA.
Kemudian pada Senin, 14 Juli 2025, mahasiswa Papua dikagetkan dengan pemasangan poster propaganda yang tempel di lingkungan kampus dan tempat tempat umum berisi hasutan untuk membenci mahasiswa Papua dan organisasi mahasiswa Papua yang dituduh sebagai pemberontak yang melanggar hukum.
“Kami sebagai mahasiswa kaum intelektual, terdidik akan hadir untuk membela rakyat yang tertindas dan ditindas oleh sistem negara republik indonesia hari ini,” kata Ketua 1 KNPB Konsulat Wilayah Makassar, Niswan Wanimbo dalam rilis yang dikirim ke Jubi, Selasa (15/7/2025).
Sebelumnya terror juga terjadi jelang peringatan 1 mei 2025. Saat itu tersebar poster berisi ancaman pencabutan beasiswa bagi mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi. Dan penyebaran foto-for mahasiswa di media sosial facebook serta hasutan dan tuduhan yang memprovokasi.
Sebagai mahasiswa yang lahir di daerah konflik, tumbuh bersama konflik, mereka paham betul apa yang terjadi dan terus memperjuangkan dan menyuarakan apa yang dialami rakyat Papua.
“Kami tahu betul persoalan Papua Barat, artinya praktik negara terhadap Orang Papua itu kami sudah tahu,” katanya. Sebagai mahasiswa menjadi tanggung jawab besar untuk kritis melihat persoalan yang terjadi di Papua.
Ia meminta negara untuk bersikap sesuai dengan ketentuan hukum, dan tidak memakai Ormas reaksioner oportunis untuk melakukan intimidasi dan teror kepada mahasiswa Papua.
“Kami mencurigai ada keterlibatan orang orang penting yang ada di belakang layar lalu diperintahkan kepada kaki tangannya untuk melakukan intimidasi dan teror tempel tempel poster,spanduk bentuk gambar terhadap Mahasiswa Papua dan beberapa organisasi Mahasiswa Papua di Makassar,” katanya.
Menurutnya itu adalah cara-cara lama yang terbukti tidak akan mengurangi semangat mahasiswa Papua untuk menyuarakan apa yang terjadi di tanah mereka.
“Cara- cara ini adalah cara kuno. Soal begituan bukan berarti membuat kami takut dan mundur tapi kami akan menyuarakan terus soal penderitaan di rakyat Papua Barat,” katanya.
Mahasiswa Papua di Kota studi Makassar, Sulawesi Selatan meminta kepada semua pihak untuk memantau perkembangan keamanan yang dialami Mahasiswa Papua di Kota Makassar, maupun kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.
“Kami harap kami bisa tenang melakukan aktivitas belajar dan kuliah dengan baik,” katanya.(*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!