Sentani, Jubi – Puskesmas Waibu, Kabupaten Jayapura meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 17 Oktober 2024 sebagai satu dari 11 puskemas terbaik di Indonesia dalam penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
Kemenkes memberikan penghargaan pada empat kategori. Puskesmas Waibu (Kabupaten Jayapura) termasuk Kategori Puskesmas Perkotaan bersama Puskesmas Tenayan Raya (Kota Pekanbaru) dan Puskesmas Manukan Kulon (Kota Surabaya).
Lainnya, Kategori Puskesmas Perdesaan diraih Puskesmas Kunto Darussalam (Kabupaten Rokan Hulu), Puskesmas Plantungan (Kabupaten Kendal), dan Puskesmas Wae Nakeng (Kabupaten Manggarai Barat).
Kemudian Kategori Puskesmas Terpencil diraih Puskesmas Sungai Sembilan (Kota Dumai), Puskesmas Banjarwangi (Kabupaten Garut), dan Puskesmas Batakte (Kabupaten Kupang). Selanjutnya, Kategori Puskesmas Sangat Terpencil yang diraih Puskesmas Saritani (Kabupaten Boalemo) dan Puskesmas Boawae (Kabupaten Nagekeo).
Kemenkes menilai puskesmas terbaik berdasarkan puskemas yang diusulkan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota dari seluruh Indonesia. Pada 2024, baru 2.247 puskesmas di seluruh Indonesia yang menerapkan ILP dari 4.000 puskemass yang ditargetkan Kemenkes hingga akhir 2024. Saat ini, di Indonesia ada lebih 10.000 puskesmas.
Kepala Puskesmas Waibu Juni Irianto yang ditemui Jubi pada Selasa (21/1/2025) menjelaskan pelayanan ILP menggunakan pendekatan berbasis siklus hidup, yaitu pelayanan kesehatan disesuaikan berdasarkan kelompok usia, bukan indikasi atau gejala penyakit yang dirasakan. Pendekatan ini melibatkan pembagian kluster layanan, seperti kluster ibu dan anak, dewasa produktif, hingga lansia.
“Dengan sistem ini masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Selain itu, tambah Juni Irianto, inovasi dalam digitalisasi layanan juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan puskesmas yang ia pimpin meraih penghargaan. Puskesmas Waibu menjadi pelopor dalam implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Kabupaten Jayapura. Teknologi ini memungkinkan tenaga medis untuk mengakses data pasien secara cepat, efisien, dan akurat, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.
“RME tidak hanya mempermudah pekerjaan kami sebagai tenaga medis, tetapi juga memberikan rasa aman kepada pasien, karena data mereka terjaga dengan baik,” ujarnya.
Layanan hingga sore
Berbeda dari puskesmas lainnya di Kabupaten Jayapura, Puskesmas Waibu memberikan pelayanan yang lebih lama dengan membuka layanan hingga sore. Ini sebuah inovasi dari puskesmas ini sehingga menjadi puskesmas pertama di Kabupaten Jayapura yang buka hingga sore sejak empat bulan lalu.

Juni Irianto menyampaikan saat ini Puskesmas Waibu memiliki 91 pegawai. Karena jumlah pegawai cukup banyak, ia berinisiatif membagi menjadi dua shift kerja.
“Ini untuk mengurangi waktu tunggu pasien sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik dan nyaman. Biasanya ada hari-hari tertentu, Senin, Kamis, dan Sabtu jumlah pasien mencapai 200 kunjungan,” ujarnya.
Dengan jadwal layanan yang lebih panjang, kata Juni, masyarakat atau pasien yang tidak darurat tidak perlu datang pagi ke puskesmas.
“Pada pelayanan pagi atau shift pertama, loket pendaftaran dibuka hingga pukul 11.00 WIT dan apabila kunjungan di atas jam tersebut akan mendaftar pada pelayanan berikutnya atau shift kedua. Loket pendaftaran untuk pelayanan sore dibuka pukul 13.00 hingga 16.00 WIT,” katanya.
Juni menyarankan bagi masyarakat dengan indikasi [penyakit] yang tidak urgen tidak perlu datang pagi-pagi, tapi disarankan mendaftar pada shift kedua.
“Awal layanan sore dibuka memang sedikit, hanya sekitar empat kunjungan. Namun lama-kelamaan puncaknya kisaran 40 sampai 50 kunjungan. Namun untuk rata-rata harian sekitar 15 kunjungan,” ujarnya.
Dua penghargaan
Pada acara ‘Pemberian Penghargaan Puskesmas dan Launching Pedoman Kerja Puskesmas’ yang diadakan Kementerian Kesehatan di Jakarta pada 17 Oktober 2024, Kabupaten Jayapura meraih dua penghargaan.
Selain penghargaan puskesmas terbaik untuk Puskesmas Waibu, juga penghargaan Kategori Desa Pelayanan Terbaik kepada Kampung Kwadeware di Distrik Waibu. Kampung Kwadeware salah satu kampung yang dilayani Puskesmas Waibu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Manik Sihotang mengatakan penghargaan yang diperoleh Puskesmas Waibu dan Kampung Kwadeware karena keduanya menerapkan pelayanan ILP.
“Program ILP sebuah program dari Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan transformasi pelayanan kesehatan primer di daerah,” ujarnya.
Menurutnya, Puskesmas Waibu mendapatkan penghargaan karena dinilai dalam proses dan pelaksanaan ILP cukup baik di tingkat Provinsi Papua. Hal itu didukung dengan surat keputusan, peraturan daerah, penetapan beberapa lokus dan prosedur standar operasional (SOP) dalam implementasi ILP. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!