Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi mengatakan, 20 persen kontribusi sampah di laut mengurangi produksi ikan di Teluk Youtefa.
“Hasil tangkapan ikan dari masyarakat di Teluk Youtefa terus menurun. Pancingan tersangkut di sampah, jaring-jaring milik nelayan bukan ikan tapi sampah,” ujar Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (22/2/2023).
Sampah di perairan Teluk Youtefa bermuara dari darat yang dibawa oleh aliran air hujan. Baik sampah plastik, kantong plastik, botol kaca, dan lainnya.
“Tentu ini merugikan nelayan yang sehari-hari hanya mengandalkan pendapatan dari hasil nelayan. Air juga juga terganggu akibat bau yang tidak sedap sehingga ikan berenang ke luar pulau,” ujarnya.
Dari hasil kajian lembaga survei dari akademisi Uncen Jayapura dan Dinas Perikanan Kota Jayapura, disebutkan rata-rata tangkapan ikan yang dihasilkan nelayan menurun.
“Salah satu penyumbang adalah sampah (di luar dari pembangunan dan kerusakan lingkungan). Perairan di Teluk Youtefa ada ikan bobara, lajur, kawalina, kembung, teri, kerapu, ikan tengiri, bandeng, kakap putih,” ujarnya.
Matheys Sibi berharap peran serta masyarakat agar tidak membuang sampahnya sembarangan, karena dampaknya mengancam ekosistem biota laut dan perekonomian nelayan.
“Mari kita bersama-sama bertanggung-jawab terhadap sampah kita. Ada tempat sampah yang sudah disediakan, buanglah pada tempatnya, agar tidak mencemari lingkungan, sehingga Kota Jayapura bersih, indah, dan nyaman,” jelasnya. (*)