Jayapura, Jubi – Pemerintah Australia dan Indonesia menegaskan kembali komitmen kuatnya untuk bekerja sama dalam melindungi sumber daya air berharga pada World Water Forum 2024 di Bali, Indonesia.
Kedua pemerintah mengumumkan rencana ambisius terkait proyek-proyek sumber daya air di bawah Nota Kesepahaman tentang pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, ditandatangani oleh Menteri Plibersek dan Menteri Monoarfa pada 2023. Demikian siaran pers yang diterima jubi.id dari public-affairs-jakt@dfat.gov.au, Sabtu (26/5/2024).
Perjanjian yang diperbarui ini disusun berdasarkan kolaborasi selama bertahun-tahun di bawah Nota Kesepahaman sebelumnya yang melibatkan berbagai proyek untuk berbagi pembelajaran pengelolaan air dan pendekatan praktik terbaik di Indonesia dan Australia.
Tahap kerja sama berikutnya akan memprioritaskan bidang-bidang utama pengelolaan danau dan pengembangan kota yang ramah air. Pemerintah Indonesia dan Australia yakin bahwa kemitraan yang diperbarui di bidang sumber daya air ini akan menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam mengelola sumber daya yang sangat penting ini.
Rencana kerja bersama ini merupakan bukti persahabatan dan kerja sama yang erat antara Indonesia dan Australia.
Melalui dialog terbuka, berbagi keahlian, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Australia tetap yakin akan kemampuan untuk mengatasi tantangan air di masa depan.
Danau memainkan peran penting dalam menopang ekosistem, mata pencaharian, dan kesejahteraan masyarakat. Menyadari pentingnya hal ini, pengelolaan danau adalah inti dari rencana kerja ke depan yang telah disepakati
Fokus ini selaras dengan perayaan Hari Danau Sedunia yang akan datang seperti yang telah disetujui dalam Deklarasi Forum Air Dunia ke-10 Tingkat Menteri.
“Dengan bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh danau-danau di Indonesia, seperti Danau Tempe, kami bertujuan untuk berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan bagi sumber daya air tawar secara global,” demikian siaran pers.
Seiring dengan populasi kedua negara yang terus bertumbuh dan adanya urbanisasi, pengelolaan air di kota-kota yang berkembang pesat menjadi semakin penting.
Kedua negara mengambil langkah-langkah untuk mengadopsi prinsip-prinsip perancangan perkotaan yang ramah air guna mempersiapkan kota-kota dalam menghadapi peristiwa air yang ekstrem.
Contoh proyek dalam rencana kerja yang telah disepakati adalah proyek percontohan AquaWatch CSIRO di Danau Tempe yang merupakan sistem danau terbesar di pulau Sulawesi.
Proyek ini akan mendayagunakan teknologi mutakhir untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan danau dan mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif.
Pemerintah Australia memberikan komitmen dana sebesar 83 juta dolar Australia pada Hari Air Sedunia tahun lalu untuk memperluas ‘layanan cuaca untuk kualitas air’ di seluruh Australia dan dengan mitra di seluruh dunia.
Asisten Menteri untuk Perdana Menteri, Patrick Gorman mewakili Perdana Menteri di Forum tersebut, bergabung bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dari Republik Indonesia untuk merayakan kerja sama yang terjalin antara kedua negara.
Diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024, forum ini memfasilitasi negara-negara untuk berbagi keahlian, tantangan dan peluang dalam pengelolaan sumber daya air di tengah iklim yang terus berubah, serta meningkatkan hubungan untuk mengatasi isu-isu bersama dengan lebih baik. (*)
Discussion about this post