Sorong, Jubi – Keindahan wisata alam Masowa di Provinsi Papua Barat menarik perhatian seorang pelaku usaha pariwisata asal Jerman, Michael Leitzinger. Bersama tiga rekannya, ia mengunjungi Kampung Malaumkarta Raya di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Sabtu (15/3/2025).
Kedatangan mereka di Masowa disambut meriah dengan tarian adat suku Moi Kelim, menandakan keramahan masyarakat setempat dalam menerima tamu yang ingin mengeksplorasi keindahan alam di kawasan wisata Masowa. Michael Leitzinger yang memiliki pengalaman tinggal di Papua selama bertahun-tahun, mengungkapkan kekagumannya terhadap kelestarian alam yang masih terjaga di wilayah ini.
Leitzinger bersama rombongannya tertarik untuk melihat keanekaragaman hayati di hutan alam, termasuk burung cenderawasih, landak, ular, serta berbagai spesies burung lainnya. “Kami ingin menjelajah hutan, berfoto, serta berbincang dengan masyarakat adat yang memiliki tanah di sini. Saya juga ingin memperkenalkan potensi wisata daerah ini kepada dunia, karena masih banyak orang yang belum tahu tentang keindahan alam di hutan sekitar Sorong,” ujar Leitzinger.
Sebagai seorang pegiat wisata, Leitzinger dan istrinya mengelola biro jasa pariwisata Femina Hasa Adventure di Manado, Sulawesi Utara. Ia berencana untuk membawa wisatawan asing ke Tanah Papua.
Leitzinger berharap fasilitas wisata di Distrik Makbon dapat berkembang lebih baik, sehingga para wisatawan bisa tinggal lebih lama di sana. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Menurutnya, wisatawan asing sangat peduli masalah kebersihan dan keberlanjutan ekosistem.
“Hal terpenting adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Wisatawan asing tidak suka melihat sampah plastik atau puntung rokok berserakan. Selain itu, kita tidak boleh memburu satwa liar seperti burung cenderawasih. Jika mereka hilang, maka daya tarik wisata juga akan berkurang,” katanya.

Benyamin Kalamirio, seorang tua adat di wilayah tersebut, menjelaskan bahwa kawasan wisata alam Masowa resmi dibuka sejak Maret 2023. Dalam satu tahun terakhir, mereka terus mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat. Pengembangan ekowisata itu melibatkan sekitar 15 kampung di sekitar Malaumkarta Raya.
“Kami baru memulai menerima tamu wisatawan asing, termasuk dari Inggris dan Jerman. Kami ingin wisata ini memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, bukan hanya untuk kampung kami, tetapi juga bagi seluruh penduduk sekitar,” kata Kalamirio pada Sabtu.
Menurutnya, wilayah Masowa memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan. Selain habitat cenderawasih, di sana terdapat berbagai spesies mamalia dan reptil unik. Wilayah itu juga memiliki panorama alam yang memukau seperti air terjun dan hutan yang masih hijau.
Dengan semakin dikenalnya kawasan ini di kalangan wisatawan internasional, Kalamirio berharap pengelolaan wisata di sana bisa semakin baik. Ia pun mengapresiasi dukungan dari para tamu yang ingin berkontribusi dalam pengembangan fasilitas wisata di sana.
Michael Leitzinger menyampaikan niatnya untuk membantu membangun fasilitas akomodasi yang lebih baik bagi wisatawan. “Saya ingin membantu membangun tempat tinggal yang lebih layak, seperti rumah adat dan tenda tambahan, agar wisatawan bisa tinggal lebih lama, mungkin hingga satu minggu. Mereka bisa menikmati alam, berburu foto, bersantai, dan belajar tradisi suku Moi,” katanya.
Dengan potensi alam yang luar biasa dan keterlibatan aktif masyarakat adat dalam pengelolaan wisata, Masowa berpeluang menjadi destinasi ekowisata unggulan di Kabupaten Sorong dan Provinsi Papua Barat Daya. Jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, distinasi wisata itu akan mampu menarik wisatawan dari seluruh dunia. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!