Sorong, Jubi – Kepala Kampung Ninjemur, Distrik Moi Sigin, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Yulius Masinau memalang jalan yang menghubungkan Distrik Moi Sigin dan Distrik Sele.
Masinau mengatakan, pemalangan jalan itu, dilakukan untuk memerotes kepada sejumlah perusahaan, yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut. Dia menyebutkan bahwa jalan rusak karena aktivitas beberapa perusahaan.
“Jalan ini semakin parah. Masyarakat terus mengeluh kepada saya, karena wilayah ini di bawah tanggung jawab saya. Ada tujuh perusahaan yang beroperasi di antara Distrik Moi Sigin dan Seget. Sejak mereka beroperasi, jalan semakin rusak, tapi mereka tidak peduli,” kata Masinau kepada Jubi di Sorong, melalui seluler pada Senin (17/3/2025).
Menurut kepala kampung ini, masyarakat sudah dua kali memalang jalan tersebut. Pihak perusahaan telah berjanji akan memperbaiki jalan, tetapi hingga kini urung dilakukan.
Maka dari itu, pihaknya melakukan pemalangan, hingga janji perusahaan ditepati.
Masinau mengakui bahwa aktivitas perusahaan tetap berjalan seperti biasa. Kendaraan yang membawa material dan buah sawit terus melintas di jalan yang dipalang tersebut.
Dia menyebutkan, beberapa perusahaan beroperasi di sekitar kawasan itu. Diantaranya Petrogas, Kilang, Somel, dan Pertamina.
“Saya sudah konfirmasi ke perusahaan-perusahaan ini, tapi mereka tidak menanggapi serius. Jadi, saya bertindak sesuai dengan apa yang saya lihat!” katanya.
Kapolsek Moi Sigin, Iptu Ezard Mika Pramadhia membenarkan terjadinya pemalangan ruas jalan, yang menghubungkan Distrik Moi Sigin dan Distrik Sele itu. Bahkan sebelumnya masyarakat pernah memalang ruas jalan tersebut.
“Pemalangan pertama, kapolsek bersama anggota mendatangi TKP. Pihak perusahaan, seperti IKSJ, IKS, dan Kilang, siap membantu perbaikan jalan, sedangkan Petrogas masih berkoordinasi dengan manajemen. Kepala kampung sepakat membuka palang dengan catatan, jika jalan tidak diperbaiki, maka jalan akan dipalang kembali,” kata Ezard.
Menurut Ezard, pada pemalangan kali ini, kepolisian sudah memberikan saran. Namun kepala kampung tetap bersikeras melakukan pemalangan.
Jubi mengkonfirmasi Sr. Officer ComRel & CID Zona 14 Pertamina EP, Njo Fransiscus. Dia menyatakan bahwa Pertamina EP Papua Field juga terdampak oleh kerusakan jalan dan pemalangan yang dilakukan masyarakat.
“Sehubungan dengan aksi pemalangan yang dilakukan oleh warga Kampung Ninjemur, karena kerusakan jalan, pada dasarnya kami, Pertamina EP Papua Field, juga menjadi korban karena pemalangan jalan menyebabkan suplai logistik dan BBM untuk kru di Sele-Linda terhambat,” ujarnya.
Menurutnya, Pertamina hanya menggunakan kendaraan ringan, untuk mengirim suplai logistik dan BBM, dengan rata-rata dua unit kendaraan per hari.
Pertamina EP Papua Field turut aktif dalam forum komunikasi pengguna jalan, yang dikoordinir oleh salah satu perusahaan migas di Sorong.
“Kami juga ikut berpartisipasi dalam perbaikan jalan sesuai dengan kesepakatan forum,” katanya.
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Sorong mengagendakan program perbaikan jalan dalam APBD, dan mengkoordinir pelaksanaannya.
“Ruas jalan ini dimanfaatkan tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga masyarakat umum dan perusahaan perseorangan yang menebang kayu,” ujarnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!