Jayapura, Jubi – Ketua III Persekutuan Gereje-Gereja di Papua atau PGGP, Pendeta Hiskia Rollo, menyesali adanya aksi anarkis yang dilakukan oknum massa pengarak jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada Kamis (28/12/2023).
Tokoh agama Papua Pendeta Hiskia Rollo (Ketua 3 PGGP) dan Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, menyesalkan aksi anarkis oknum massa pengarak jenazah almarhum Lukas Enembe.
“Kita semua ini dalam suasana Natal dan duka. Kami para tokoh agama sendiri kaget dengan kabar berpulangnya Bapak Lukas Enembe. Ini kehendak Tuhan terhadap Bapak Lukas Enembe. Tuhan sudah menetapkan setiap orang, setiap orang tidak akan kekal hidup dimuka bumi ini, ada waktunya untuk menghadapi kematian. Tentu kita bersedih dengan kematian Bapak Lukas. Jadi harus ikhlas menerima ketetapan Tuhan ini. Tapi diluar STAKIN malah anarkis,” kata Rollo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis malam.
Menurut Rollo, prosesi pengantaran jenazah dari Jakarta hingga Jayapura sepenuhnya diatur oleh Presiden GIDI dan juga Pendeta Lipius Biniluk. Sementara pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) hanya mem-backup demi kelancaran prosesi penempatan hingga pemakaman berlangsung.
“Kami semua menunggu kabar dari Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, termasuk Pendeta Lipius Biniluk yang merupakan Ketua FKUB. Kami mendapat penjelasan terkait proses ini dan saya pikir 99 persen sudah siap dan kami yakini aman,”.
“Namun, saya kaget setelah memimpin doa pembukaan pelepasan jenazah mendapat informasi bahwa terjadi kekacauan dan bahkan Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun terkena lemparan batu,” ujarnya.
Rollo mengaku sangat menyesali pelemparan terhadap Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, yang sudah menemani jenazah dari Jakarta hingga tiba di Jayapura.
“Ini bagaimana, kita ini duka dua kali, satu sisi kita berduka atas kepergian Bapak Lukas, dan duka lain kalian [massa] kasari Gubernur kita, Bapak Ridwan Rumasukun. Saya tidak sejahtera, tidak tenteram, tidak damai dengan situasi ini. Kita harus hormati jenazah, harus hormati Ibu Enembe dan anak-anak serta keluarga, jangan bikin situasi seperti ini,” tegasnya.
Melihat apa yang terjadi, Rollo meyakini ada dalang provokasi yang sengaja memanfaatkan situasi tersebut. Pasalnya sudah disepakati bersama termasuk keamanan, yang mana sudah diatur langsung oleh Presiden GIDI, baik prosesi penempatan hingga pemakaman.
“Saya sebagai pimpinan gereja saya juga heran, ini sudah disepakati bersama Kapolda dan Pangdam dan juga GIDI. Saya tidak mengerti siapa yang ciptakan situasi ini. Mereka ini dari luar yang menggunakan kesempatan ini untuk mereka punya kemauan. Kami sangat sedih dengan situasi ini,” katanya.
Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, turut meminta maaf atas anarkis massa yang mengakibatkan Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, termasuk anggota TNI dan Polri yang terluka. Dirinya menyebut jika aksi anarkis tersebut bukan tanggung jawabnya dan di luar dugaan.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Pj Gubernur yang saat ini di rumah sakit, termasuk sopir Kapolda dan semua kerusakan yang terjadi, itu semua di luar tanggung jawab kami dan dugaan kami, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati yang paling dalam,” kata Wandikbo. (*)