Jayapura, Jubi – Pelaksana Harian Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun meminta jajarannya meningkatkan dan mengoptimalkan potensi sektor perikanan, pertanian, peternakan dan kehutanan di Papua. Hal itu harus dilakukan karena pemekaran Provinsi Papua untuk membentuk tiga provinsi baru akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah atau PAD.
“Dengan adanya Daerah Otonomi Baru, mulai tahun ini sumber Pendapatan Asli Daerah dari pertambangan [termasuk dari pertambangan PT Freeport Indonesia] sudah tidak ada. Oleh karena itu, sumber daya alam yang ada saat ini perlu dioptimalkan dengan tidak merusak lingkungan,” kata Rumasukun di Kota Jayapura, Rabu (22/2/2023).
Untuk bidang pertanian, ujar Rumasukun, masih ada lahan yang luas dan perlu dimanfaatkan. Ia mendorong pengembangan pertanian organik yang memiliki nilai jual sangat tinggi.
“Kita harus optimalkan apa yang kita punya, dengan memanfaatkan lahan yang masih luas baik pertanian, peternakan, budi daya perikanan. Kita juga punya potensi perairan lepas. Mau tidak mau, kita maksimalkan itu semua, tapi harus ramah lingkungan,” ujar Rumasukun.
Menurutnya, soal potensi yang dimiliki Papua sempat disampaikan saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Dunia. Rumasukun menyatakan para petinggi Bank Dunia menyambut baik gagasan itu, karena Bank Dunia pernah bekerja bersama Pemerintah Provinsi Papua sekitar 15 tahun lalu.
“Semoga kerja sama itu bisa dilanjutkan lagi. Namun kami akan lihat kebutuhan Papua yang kekinian,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Iman Djuniawal mengatakan pihaknya mendorong peningkatan produktivitas perikanan melalui kelompok usaha binaan. Peningkatan produksi perikanan di Papua diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein masyarakat, dan meningkatkan pendapatan mereka.
“Pada 2023, diperlukan kerja sama semua pemangku kepentingan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah sektor perikanan. Apalagi pembentukan Daerah Otonomi Baru tentu akan berdampak kepada Pendapatan Asli Papua Papua dari sektor itu,” kata Iman.
Menurutnya, DKP Papua telah memberikan bantuan kepada kelompok usaha perikanan di Papua, agar produktivitas mereka terus meningkat. “Tahun 2021, PAD dari sektor perikanan menyumbang Rp1,8 miliar, dengan rincian penyumbang terbanyak dari wilayah [yang kini menjadi Provinsi Papua] Selatan 70 persen, [dan wilayah yang kini menjadi Provinsi Papua] Tengah 25 persen,” ujarnya. (*)