Jayapura, Jubi – Komunitas Mahasiswa Papua se-Sumatera atau Kompass pada 27 Februari 2024 lalu menyerahkan bantuan bahan makanan untuk warga terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Hal itu disampaikan Ketua Kompass, Yonius Mirip di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Jumat (1/3/2024).
“[Kami] serahkan sembako/bahan makanan kepada korban tanah longsor di Kampung Yoparu dan Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa, di Kabupaten Intan Jaya,” ujar Mirip melalui layanan pesan WhatsApp, Jumat.
Mirip mengatakan bantuan yang dikirim ke Intan Jaya itu berupa 20 karung beras, delapan kardus mi, dua kardus minyak goreng, kopi, gula, the, dan dua kardus susu. Kompass juga menyerahkan empat karung selimut dan pakaian layak pakai.
Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak Jaya pada 6 Februari 2024 lalu. Menurut Mirip, 70 warga Kampung Yoparu dan 150 warga Kampung Yokatapa masih mengungsi di Pastoran Paroki St Mikael di Kabupaten Intan Jaya. “Bantuan kemanusian dari mahasiswa langsung diserahkan ke pos di Paroki St Mikael pada 27 Februari 2024,” katanya.
Mirip berharap Pemerintah Kabupaten Intan Jaya bersama Pemerintah Provinsi Papua Tengah serius memperhatikan warga yang terdampak longsor itu. “[Semoga bantuan] yang diserahkan bisa [membantu] warga terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Intan Jaya. Korban longsor butuh penanganan dari pemerintah,” ujarnya.
Pada 8 Februari 2024, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengatakan Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah mengirimkan bantuan tanggap darurat untuk korban tanah longsor di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak Jaya. Bantuan seberat 4 ton dikirim pada 8 Februari 2024, dan dibagi secara merata untuk korban di Intan Jaya maupun Puncak Jaya.
Haluk mengatakan bencana tanah longsor itu merusak jalan penghubung kedua kabupaten. Ia menyatakan telah memerintah tiga pejabat Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk turun langsung melihat kondisi di dua kabupaten tersebut.
“Kami berusaha memberikan bantuan bahan makanan secepat mungkin, apalagi akses ke sana hanya bisa menggunakan pesawat. Diharapkan itu memberikan bantuan yang signifikan bagi masyarakat yang terdampak,” kata Haluk (*)