Enarotali, Jubi – Untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak atau KLA, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai dan UNICEF menandatangani Nota Pernyataan Kehendak (Letter of Intent). Kegiatan dilakukan bertepatan pada momen perayaan Hari Anak Nasional (HAN), Sabtu (23/7/2022), di aula kantor Bupati Paniai.
Bupati Paniai Meki Nawipa mengatakan kesepakatan pihaknya menandai bahwa masih ada harapan mencetak sumberdaya manusia (SDM) di Bumi Wagadei (Paniai) supaya masa depan Papua dan Indonesia semakin maju.
“Kita gunakan momentum ini untuk membuat Paniai menjadi layak anak. Kita buat anak-anak mengenang betapa berharganya hari ini,” ujar Meki Nawipa kepada Jubi, Senin (25/7/2022).
Sejak akhir tahun 2021, UNICEF telah mendukung Kabupaten Paniai meningkatkan layanan dasar seperti pendidikan anak usia dini dan kesehatan. Di bidang pendidikan, melalui pendanaan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Paniai, UNICEF juga melakukan pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers) pada guru PAUD dan Pokja Bunda PAUD HI untuk meningkatkan layanan dasar di PAUD serta manajemen program yang baik.
Menurut Nawipa, dalam koordinasi yang kesekian kali selanjutnya UNICEF tidak hanya memberikan dukungan teknis terhadap PAUD HI, namun juga penguatan pembelajaran literasi dan numerasi kelas awal di Sekolah Dasar (SD).
“Setelah UNICEF melakukan pengukuran baseline pada bulan Juli 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia Sekolah Dasar di Kabupaten Paniai yang mampu membaca dengan pemahaman masih di bawah 20 persen,” ucapnya.
Diharapkan dalam 10 bulan ke depan dengan dukungan teknis melalui Yayasan Rumsram, program penguatan pembelajaran Literasi Kelas Awal dapat berjalan dengan baik sehingga meningkatkan kemampuan baca tulis anak.
Bagi dia, pemenuhan dan perlindungan hak anak merupakan pondasi dan modal pembangunan daerah, terutama dimulai dari usia dini. Serangkaian intervensi yang terintegrasi perlu disediakan guna membantu anak-anak pulih dari ketertinggalan pembelajaran dan menjadi lebih siap untuk masuk ke jenjang sekolah dasar.
“Melalui penandatanganan dokumen ini, Pemerintah Kabupaten Paniai dan UNICEF berkomitmen untuk menyiapkan program yang berfokus pada usaha peningkatan akses terhadap pembelajaran yang berkualitas, ketersediaan air bersih, sanitasi dan layanan kebersihan diri, juga layanan kesehatan, imunisasi dasar rutin dan perlindungan anak yang esensial,” kata dia.
Chief Field Operation (Pimpinan Operasional Program Lapangan) UNICEF Indonesia, Marcella Christina mengatakan, dalam dua tahun terakhir, pandemi COVID-19 telah menimbulkan gangguan yang meluas pada layanan pendidikan dan layanan-layanan esensial lainnya bagi anak-anak di seantero Indonesia, yang merugikan sekitar 530.000 sekolah dan 60 jutaan orang siswa.
Sekitar 200.000 layanan PAUD di Indonesia, kata dia, juga ditutup untuk sekian lama, merugikan lebih dari 4 juta anak usia dini. Masalah tersebut juga tentunya dirasakan di Tanah Papua, khususnya di Paniai.
“Prioritas UNICEF sangat jelas, kami ingin membantu kelompok-kelompok yang paling membutuhkan sehingga tidak ada satu orang pun yang tertinggal. Untuk kelompok anak usia dini, masa tumbuh kembang mereka sangat penting untuk kita dukung dan berikan perhatian. Pemenuhan layanan pendidikan dan kesehatan pada masa pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan hidup mereka. Kita perlu membantu anak-anak ini, yang akan menjadi generasi penerus masa depan Indonesia dan dunia.” ujar Marcella Christina.
Kepala Kantor UNICEF Wilayah Papua dan Papua Barat, Aminuddin Ramdan mengatakan, komitmen dari Pemerintah Kabupaten Paniai untuk mewujudkan KLA ini diapresiasi pihaknya. Diharap menjadi tahapan menuju perubahan yang signifikan pada hidup anak-anak usia dini.
“UNICEF mendukung pemenuhan hak anak di Kabupaten Paniai, dengan dimulainya kemitraan ini kita pastikan anak-anak akan merasakan manfaat dari lingkungan pendidikan dan tumbuh kembang yang aman, lebih melindungi dan lebih ramah anak. Karena bertepatan dengan Hari Anak Nasional, kita dapat katakan bahwa penandatanganan komitmen ini merupakan salah satu hadiah bagi anak-anak di Paniai,” kata dia. (*)
Discussion about this post