Jayapura, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyebutkan, bahwa militer Indonesia atau TNI/Polri membakar rumah warga di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Hal tersebut dikatakan juru bicara TPNPB Sebby Sambom, melalui siaran pers yang dikutip Jubi di Jayapura, Papua, Senin (3/3/2025).
Sambom mengatakan, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pada hari Minggu (2/2/2025). Bahwa militer Pemerintah Indonesia masih menguasai Kampung Asekop dan Kampung Mimin, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan mereka membakar rumah-rumah warga sipil.
Pembakaran rumah-rumah warga sipil itu, kata Sebby, diduga karena TNI/Polri menuduh rumah-rumah itu telah dijadikan markas TPNPB. Sementara rumah-rumah lainnya tidak dibakar, tetapi dijadikan pos militer Indonesia, untuk kepentingan operasi yang lebih luas.
“Dalam laporan terpisah Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB juga telah menerima laporan dari berbagai pihak, bahwa pada hari Sabtu (22/2/2025), pasukan militer pemerintah Indonesia telah melakukan pembakaran terhadap tujuh rumah dan tiga rumah dijadikan pos pertahan militer sampai detik ini,” kata Sambom.
Sambom melanjutkan, pasukan militer juga telah menangkap dua warga sipil, diinterogasi selama satu hari lalu dibebaskan dengan ancaman.
“Jika bukti-bukti pembongkaran dan pembakaran rumah-rumah dilaporkan kepada pihak gereja, aktivis dan jurnalis, maka kami siap tembak mati kalian berdua, karena telah terlibat sebagai anggota TPNPB dan pendukung kemerdekaan Papua, karena tidak mematuhi perintah kami,” demikian ancaman militer tersebut, seperti ditulis Sebby dalam siaran pers tersebut.
Dalam laporan lebih lanjut pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur melaporkan kepada Sebby, bahwa pada Desember sampai Februari 2025, pasukan TPNPB mendengarkan bunyi tembakan setiap hari di Kampung Mimin dan Kampung Asekop, sementara Gereja GIDI masih dijadikan pos militer sebagai pertahanan militer pemerintah Indonesia.
“Terkait dengan hal tersebut Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB melaporkan kepada semua pihak bahwa dalam tiga bulan terakhir ini, militer pemerintah Indonesia masih saja melakukan operasi dan penangkapan terhadap warga sipil di Distrik Oksop, serta melakukan interogasi dalam rangka mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” kata Sebby.
“Serta seluruh ternak telah ditembak dan kebun-kebun warga dari dua kampung telah dirampas hasil kebunnya setelah warga mengungsi ke hutan selama bulan Desember sampai sekarang,” lanjutnya.
Dan dalam laporan yang disampaikan pasukan TPNPB pada Minggu (2/3/2025) kepada Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, bahwa TPNPB siap menyerang militer Pemerintah Indonesia. Maka Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI didesak segera menentukan batas wilayah perang di Pegunungan Bintang, dan tentukan tempat-tempat bagi warga sipil untuk beraktivitas.
“Karena kedua kampung yang saat ini telah diduduki oleh aparat militer pemerintah Indonesia saat ini adalah wilayah sipil dan tidak adanya aktivitas TPNPB selama tahun 2024 sampai hari ini di wilayah tersebut,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!