Jayapura, Jubi – Sudah hampir tiga minggu obat-obatan darurat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura habis. Obat-obatan tersebut antara lain obat suntik untuk menenangkan pasien yang darurat.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur RSJ Abepura, Guy Yama Emma Come, yang ditemui Jubi di ruang kerjanya, Selasa (21/5/2024). Menurut Emma Come pihaknya telah menangani pemesanan obat-obatan yang habis tersebut. Untuk itu Emma Come berharap besok, Rabu (22/5/2024) pelayanan rumah sakit sudah bisa berjalan kembali.
Habisnya stok obat daruray yang terjadi di RSJ Abepura sudah terjadi hampir tiga minggu. Hal itu pun telah dikoordinasikan pihak RSJ Abepura kepada pemerintah daerah terkait stok obat. Menurut Emma, tahun 2024 ini anggaran yang dialokasikan untuk obat-obatan oleh pemerintah sebesar 2 miliar.
“Saat ini memasuki masa transisi sehingga anggaran yang diberikan belum cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan obat di rumah sakit, kami dari pihak RSJ memesan obat katalog dengan jenis paten yang lebih baik dan cukup namun pemesanan dan prosedur lebih panjang, ” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Jubi di rumah sakit, kehabisan obat membuat pelayanan di RSJ sementara tidak berjalan, poliklinik kosong dan tidak ada pasien yang datang berobat.
Direktur RSJ sudah memesan obat sementara untuk membantu pelayanan di RSJ sehingga diharapkan dalam pelayanan di RSJ Abepura bisa segera berjalan dengan baik.
Emma mengaku tidak mengetahui terkait informasi yang beredar di media sosial tentang isu-isu kehabisan obat ini. Hal itu beredar tanpa sepengetahuan dirinya.
“Baliho [penutupan layanan] yang dipasang dilakukan oleh pihak pelayanan dokter dan perawat, hal ini dilakukan sebenarnya untuk menjaga keamanan, baik pasien maupun perawat, sehingga dilakukan penutupan pelayanan sampai adanya ketersediaan obat, ” ujarnya.(*)
Discussion about this post