Jayapura, Jubi – Prancis dan Vanuatu memiliki hubungan yang kuat dan telah berlangsung lama, sehingga menghasilkan hubungan bilateral yang solid. Duta Besar Prancis untuk Pasifik, Véronique Roger-Lacan, yang menyampaikan pernyataan di atas, menegaskan Prancis bermaksud untuk lebih memperkuat hubungannya dengan Vanuatu guna mendukung stabilitas regional.
“Kami ingin bekerja sama dengan Vanuatu dalam berbagai inisiatif yang mendorong kerja sama regional. Jika kami dapat membantu mendukung upaya Vanuatu dan memastikan stabilitas, kami ingin menjajaki peluang tersebut,” katanya seperti dikutip jubi.id dari dailypost.vu, Selasa (18/3/2025).
Salah satu proyek utama yang didukung Prancis adalah produksi audiovisual di Oseania. Duta Besar Roger-Lacan menyampaikan kekhawatiran bahwa kekayaan budaya Oseania dibayangi platform streaming global seperti Netflix dan Amazon.
“Ketika saya tiba, banyak orang membahas bagaimana budaya Oseania dibayangi oleh pengaruh eksternal. Negara-negara seperti Tuvalu menghadapi ancaman eksistensial karena naiknya permukaan air laut dan mendigitalkan arsip mereka serta memfilmkan tarian tradisional. Kami percaya sangat penting bagi kawasan ini untuk memiliki sutradara dan pelindung warisan budayanya sendiri,” katanya.
Prancis tengah membentuk dana dalam Komunitas Pasifik (SPC) dan mencari dukungan politik dari Vanuatu untuk inisiatif-inisiatif ini. Duta Besar Roger-Lacan telah membahas hal ini dengan Perdana Menteri (PM) Jotham Napat, Menteri Luar Negeri Marc Ati, dan Ketua Parlemen.
Ia mengatakan meskipun Prancis akan mencari sumbangan dari pihak lain, Prancis tidak akan meminta dukungan finansial dari Vanuatu, melainkan dukungan politiknya.
Bidang kerja sama penting lainnya adalah pemberantasan penangkapan ikan ilegal yang merupakan masalah penting bagi Vanuatu. Prancis memiliki kapal angkatan laut yang ditempatkan di Polinesia Prancis dan Kaledonia Baru, yang berpatroli di Pasifik.
“Minggu lalu, kapal-kapal kami berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vanuatu. Kerja sama kami memastikan bahwa kapal-kapal Prancis tidak memasuki perairan Vanuatu tanpa izin,” ujarnya.
Melalui kemitraan itu, para perwira Vanuatu ditempatkan di kapal-kapal angkatan laut Prancis dan jika aktivitas penangkapan ikan ilegal terdeteksi, mereka akan bersama-sama melakukan intervensi.
“Jika kami menemukan penangkapan ikan ilegal, para perwira Vanuatu di atas kapal bekerja sama dengan kami untuk menghentikan aktivitas tersebut. Hasil tangkapan tetap berada di Vanuatu atau jika memungkinkan, para awak kapal dapat diarahkan untuk kembali melaut. Ini adalah jenis kerja sama yang kami terapkan di seluruh Pasifik,” katanya.
Prancis juga berkontribusi pada berbagai program regional, termasuk yang dikelola Pacific Islands Forum Fisheries Agency. Prancis telah mendirikan Pacific Academy yang melatih petugas di berbagai bidang seperti bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, manajemen krisis, dan penegakan hukum penangkapan ikan ilegal.
Untuk pertama kalinya, Prancis telah menunjuk seorang duta besar regional khusus untuk Pasifik. Sebelumnya, Pasifik dikelola dari Paris, tetapi seiring dengan meningkatnya kepentingan strategis kawasan tersebut dalam stabilitas global, Presiden Emmanuel Macron menunjuk seorang duta besar regional.
“Peran saya adalah untuk meningkatkan kehadiran diplomatik Prancis di Pasifik. Saat ini, ada tujuh duta besar bilateral Prancis yang mewakili negara-negara merdeka di kawasan tersebut. Sebagai duta besar regional, saya berfokus pada proyek-proyek yang memperkuat kerja sama di antara 14 negara Pasifik yang merdeka, serta wilayah-wilayah yang belum merdeka seperti Mikronesia dan lainnya,” kata Duta Besar Roger-Lacan. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!