Jayapura, Jubi – Parlemen Papua Nugini dijadwalkan bersidang hari ini, Selasa (15/4/2025), untuk membahas mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri James Marape.
Mahkamah Agung Papua Nugini memerintahkan parlemen untuk melanjutkan proses pembahasan mosi tersebut pekan lalu, setelah sebelumnya menyatakan bahwa Komite Urusan Bisnis Parlemen telah bertindak tidak demokratis dengan menolak mosi tersebut. Demikian dikutip jubi.id dari laman RNZ Pasifik, Selasa (15/4/2025).
Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa James Marape didukung oleh lebih dari 80 dari total 118 anggota parlemen.
Bulan lalu, pemerintah mengesahkan amandemen konstitusi yang memperketat syarat pengajuan mosi tidak percaya terhadap perdana menteri. Amandemen tersebut diperkenalkan oleh Marape, yang selama setahun terakhir menghadapi beberapa mosi tidak percaya.
Marape menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk mencegah manuver politik yang sembrono dan mengganggu stabilitas pemerintahan serta pelayanan publik.
Amandemen baru tersebut menetapkan masa tenggang selama 18 bulan setelah mosi tidak percaya terhadap perdana menteri gagal. Ini merupakan tambahan dari dua masa tenggang yang sudah ada sebelumnya, yakni sebelum dan sesudah Pemilu Umum Nasional.
Namun, sejumlah pihak mengkritik amandemen ini karena dinilai merusak prinsip demokrasi. Mereka berpendapat bahwa mosi tidak percaya merupakan mekanisme penting untuk meredam ketegangan politik di negara tersebut.
Profil Singkat James Marape
James Marape adalah politisi kelahiran Tari, Provinsi Hela, pada 24 April 1971. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri ke-8 Papua Nugini sejak negara itu merdeka dari Australia pada 16 September 1975.
Karier politiknya dimulai pada Juli 2007 saat ia terpilih sebagai anggota parlemen nasional dari daerah pemilihan Distrik Tari-Pori, Provinsi Hela. Ia kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri pada 30 Mei 2019 dan masih menjabat hingga saat ini (2025).
Marape kini memimpin Partai Pangu, partai politik tertua di Papua Nugini yang juga pernah dipimpin oleh perdana menteri pertama, Michael Somare. Sebelumnya, ia berkiprah di berbagai partai politik: People’s Progress Party (2002–2007), National Alliance Party (2007–2012), dan People’s National Congress Party (2012–2019), sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Pangu. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!