Jayapura, Jubi – Para pemimpin Pemuda Presbiteri Efate Selatan telah membentuk kelompok Keadilan Sosial Pemuda Presbiterian untuk berdoa dan berpuasa selama tujuh hari untuk mendukung masyarakat Kanaky.
Keson Pore, Presiden Pemuda Presbiterian Malasitapu di Freshwater, menjelaskan bahwa doa mereka ditujukan kepada masyarakat Kanaky dan Papua Barat di tengah gerakan kemerdekaan mereka.
“Berdoa untuk masyarakat Kanaky dan Papua Barat selama perjuangan kemerdekaan adalah cara kami mendukung mereka di masa kritis ini,” kata Mr Pore dikutip jubi.id dari https://www.dailypost.vu, Kamis (23/5/2024).
Doa dan puasa kelompok ini juga fokus pada isu-isu nasional, seperti krisis Air Vanuatu dan referendum politik yang akan datang di Vanuatu.
Meskipun inisiatif ini terutama melibatkan kaum muda Presbiterian Efate Selatan, Mr Pore mendorong gereja-gereja lain di Efate dan seluruh negeri untuk bergabung dalam upaya keagamaan ini.
Puasa dimulai pada 22 Mei dan akan berlanjut setiap Rabu hingga 3 Juli yang berjumlah tujuh hari.
Bapak Pore menyoroti pentingnya angka tujuh, dengan menyatakan, “Tujuh adalah angka Alkitabiah,” yang melambangkan kelengkapan dan campur tangan ilahi.
“Karena kami tidak dapat hadir langsung untuk memberikan bantuan, kami yakin cara terbaik untuk membantu adalah dengan berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mendengar dan menjawab tangisan dan penderitaan mereka,” tambah Mr Pore.
Konferensi Gereja-Gereja Pasifik juga bergabung dengan kelompok Vanuatu dan pemuda dari denominasi lain dalam berdoa dan berpuasa setiap hari Rabu hingga bulan Juli.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen dan solidaritas warga Vanuatu terhadap tetangga mereka yang Melanesia, dengan menunjukkan dukungan mereka melalui doa dan puasa.(*)
Discussion about this post