Jayapura, Jubi – Para penyintas tanah longsor besar di sebuah desa terpencil di Papua Nugini masih menunggu bantuan resmi, lebih dari 24 jam setelah bencana.
Ratusan orang dikhawatirkan tewas di Desa Yambali di Provinsi Enga setelah tanah longsor menimbun rumah-rumah dan mengubur hidup-hidup banyak keluarga pada Jumat (25/5/22025) pagi. Demikian dikutip jubi.id dari https://www.rnz.co.nz, Sabtu (26/5/2024).
Mick Michael, yang tinggal 3 km dari Yambali, menghubungi penduduk desa yang terkena dampak dan mengatakan bahwa masyarakat sangat membutuhkan bantuan.
“Dan saya mendapat telepon dari para pemimpin lokal dan masyarakat pemilik tanah bahwa mereka masih mencari bantuan. Jalan menuju jalan raya utama dari sini hingga ke lokasi tambang [Porgera] masih ditutup, dan mereka mencari bantuan untuk mendapatkan bantuan. Jenazah-jenazah yang sudah dikuburkan tapi belum mendapat pertolongan, masih menunggu itu.”
Warga mengandalkan bantuan dari luar dan alat berat untuk mengevakuasi jenazah warga yang tertimbun saat tertidur lelap.
Pemerintah daerah provinsi Enga telah meminta fasilitas kesehatan setempat dan organisasi non-pemerintah untuk bersiaga membantu upaya pemulihan dan bantuan.
Pemerintah Provinsi Enga bertemu untuk membentuk tim tanggap darurat untuk menilai kerusakan di desa terpencil tersebut.
Michael mengatakan otoritas pembangunan Distrik Wabag sedang turun untuk memberikan dukungan kepada warga dan akan menyediakan obat-obatan dan persediaan makanan pada Sabtu (26/5/2024).
“Mereka juga turut mendukung dengan mesin untuk menggali jenazah karena sekitar 100 rumah tertimbun longsor,” ujarnya.
Empat jenazah telah ditemukan sejauh ini, sementara sisanya terkubur di bawah batu dan lumpur.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Perdana Menteri James Marape mengatakan dia belum mendapat pengarahan lengkap, namun pihak berwenang sedang merespons bencana tersebut.
“Kami mengirimkan pejabat bencana, Angkatan Pertahanan PNG, dan Departemen Pekerjaan dan Jalan Raya untuk bertemu dengan pejabat provinsi dan kabupaten di Enga dan juga memulai upaya bantuan, pemulihan jenazah, dan rekonstruksi infrastruktur,” kata Marape.
“Saya akan merilis informasi lebih lanjut karena saya telah diberi pengarahan lengkap mengenai skala kehancuran dan korban jiwa,” ujarnya. (*)
Discussion about this post