Jayapura, Jubi – Australia berada pada tahap akhir perundingan dengan ANZ Group, mengenai kesepakatan untuk mempertahankan cabang bank di seluruh Pasifik. Hal ini dikatakan Menteri Keuangan Jim Chalmers pada Senin (11/11/2024), yang dikutip dari rnz.co.nz, Selasa (12/11/2024).
Tampaknya itu merupakan sebuah kemenangan diplomatik di kawasan yang diperebutkan dengan China. Banyak negara Kepulauan Pasifik kehilangan akses ke bank dan pembayaran internasional, karena bank-bank Barat menutup cabang atau memutuskan hubungan dengan bank-bank mitra mereka di wilayah yang jarang penduduknya dan terpencil tersebut.
CEO ANZ Shayne Elliott mengatakan kepada Reuters pada Juli lalu, bahwa cabang-cabangnya di Pasifik, jaringan terbesar di kawasan itu, tidak menguntungkan dan bank sedang berunding dengan pemerintah Australia mengenai masa depan mereka.
Chalmers mengatakan pembicaraan tersebut telah mencapai tahap akhir dan kesepakatan tersebut, akan mempertahankan sembilan kantor pusat ANZ di kawasan tersebut, yang meliputi Fiji dan Kepulauan Cook. Ia tidak menyebutkan ketentuan atau kapan kesepakatan tersebut akan dirampungkan.
“Kesepakatan yang sedang kami garap adalah bagian besar lain dari upaya kami untuk menjaga agar masyarakat dan perekonomian tetap terhubung, serta keuangan tetap mengalir di lingkungan kami,” katanya, dalam pidatonya.
Meskipun akses perbankan di Pasifik telah menjadi masalah selama lebih dari satu dekade, telah muncul dorongan baru untuk mencari solusi di Washington dan Canberra sejak China mulai memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut.
Beijing telah menandatangani kesepakatan pertahanan, perdagangan, dan keuangan dengan negara-negara kepulauan Pasifik. Bank of China menandatangani perjanjian dengan Nauru untuk menjajaki peluang di sana awal tahun ini, setelah bank Australia lainnya menyatakan akan menarik diri dari negara tersebut.
Australia menjamu para pemimpin dan bankir sentral dari seluruh kawasan pada Juli lalu, untuk membahas solusi. Sebagai tanda status masalah di Washington, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyampaikan pidato pembukaan virtual.
Dengan dukungan dari kedua ibu kota, Bank Dunia juga sedang mempersiapkan fasilitas dolar AS darurat, yang dapat diakses negara-negara di kawasan tersebut untuk perdagangan dan pengiriman uang, jika mereka terputus dari keuangan global. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!