Jayapura, Jubi – Kompetisi Liga 2 musim 2024/2025 dijadwalkan mulai bergulir pada September 2024. Sejumlah 26 klub akan saling bersaing memperebutkan tiga jatah promosi ke Liga 1 musim depan. Persipura Jayapura tergabung dalam Grup 3 Wilayah Timur Liga 2 bakal mengalami musim yang berat, bersaing dengan sejumlah lawan tangguh di grup itu.
Para perwakilan klub kontestan yang mengikuti Manager Meeting yang digelar PT Liga Indonesia Baru pada Kamis (25/7/2024) menyepakati kompetisi Liga 2 akan terbagi dalam tiga wilayah. Persipura Jayapura tergabung di Grup 3 atau Wilayah Timur, bersama Deltras Sidoarjo, Rans Nusantara, Gresik United, Persela Lamongan, Persibo Bojonegoro, Persipal Palu dan Persewar Waropen.
Grup 1 Wilayah Barat ditempati klub Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, PSPS Riau, Sriwijaya FC, PSKC Cimahi, Persikota Tangerang, Dejan FC Depok, Persikabo 1973, dan FC Bekasi City. Sementara Grup 2 Wilayah Tengah diisi klub Persikas Subang, Persekat Tegal, Bhayangkara FC, Persijap Jepara, Persiku Kudus, Persipa Pati, PSIM Yogyakarta, Nusantara United dan Adhyaksa Farmel.
Melihat hasil drawing tersebut, mantan kapten Persipura di awal 90-an Nando Fairyo menilai Grup 3 bakal menjadi grup yang berat bagi tim berjulukan Mutiara Hitam. Menurutnya, persiapan tim lain juga lebih bagus, karena telah berlatih lebih awal.
“Grup yang sangat berat. [Grup itu berisi] semua tim elit di Liga 2. [Mereka juga] punya persiapan yang baik,” kata Fairyo.
Pelatih asal Argentina yang sudah banyak makan garam di kompetisi sepak bola Indonesia, Angel Alfredo Vera juga menilai tingkat persaingan yang akan dihadapi Persipura Jayapura pada Liga 2 musim ini terbilang berat. Menurutnya, semua tim di Grup 3 punya kekuatan yang merata dan berpotensi menyulitkan Persipura.
“Di kompetisi Liga Indonesia, termasuk di Liga 2, tidak ada tim lawan yang gampang. Semua klub harus fokus dan menjaga mental untuk bisa mendapatkan hasil yang baik,” kata Vera yang pernah melatih Persipura.
Optimisme datang dari eks pelatih Persipura lainnya, Luciano Leandro. Ia justru memandang Persipura punya kans besar untuk lolos dari babak pendahuluan di Grup 3. Menurutnya, tim Mutiara Hitam memiliki pengalaman tampil di liga tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, dan punya sederet prestasi.
Juru taktik asal Brasil itu menyebut Persipura hanya butuh membangun organisasi tim yang baik, menentukan pemain yang tepat, dan mendapatkan dukungan yang sehat dari sejumlah pihak. “Persipura punya banyak pengalaman dan merupakan salah satu tim terbesar di Indonesia. Mereka hanya butuh organisasi, [dan] atlet terpilih sangat penting. Jika ingin naik, mereka butuh organisasi, kerja sama, dan dukungan yang besar,” kata Leandro.
PR Persipura
Persipura Jayapura dinilai masih harus menambah kualitas untuk bisa bersaing dengan klub lain di kompetisi Liga 2. Pekerjaan rumah atau PR Persipura adalah melakukan persiapan secara matang dan menentukan pemain yang tepat, agar persiapan itu tidak terkesan terburu-buru.
Angel Alfredo Vera menyebut Persipura punya banyak pemain bagus, namun materi pemain yang bagus menjadi percuma jika tim tidak dipersiapkan secara baik. “Kita harus lihat banyak hal yang penting untuk bisa jadi target. Pertama materi pemain dan waktu persiapan. Kalau [ketersediaan] pemain, di Papua ada banyak yang bagus. Tapi persiapan akan jadi penting untuk bisa lolos. Semoga Persipura bisa lolos dan naik lagi ke Liga 1,” kata Vera.
Hal yang sama juga dikatakan Luciano Leandro. Menurutnya, Persipura harus segera menyiapkan tim mereka. Menurutnya, waktu persiapan akan sangat menentukan kepada pematangan strategi maupun taktik tim.
“Itu tergantung dari bagaimana pekerjaan yang dilakukan selama ini. Untuk memulai suatu kompetisi, diperlukan waktu yang cukup untuk pemilihan atlet, dan waktu bagi para atlet untuk memahami filosofi kerja pelatih. Faktor finansial juga sangat penting,” kata Leandro.
Menurutnya, Papua punya banyak atlet-atlet baru dengan kualitas yang sangat baik. Meskipun demikian, Leandro menyarankan penentuan pemain Persipura harus dilakukan secara selektif.
“Itu sangat penting, baik bagi atlet lokal maupun atlet asing. Bagi pemain muda, [proses seleksi itu] untuk merangsang karakteristik mereka. Bagi pemain yang lebih berpengalaman, [proses seleksi itu penting] untuk menunjukkan betapa pentingnya mereka dalam proses itu,” ujarnya.
Nando Fairyo berpendapat dukungan finansial bagi Persipura Jayapura sangat penting untuk membangun tim yang kuat dan solid. “[Seberapa peluang] untuk lolos [dan mendapatkan promosi ke Liga 1 juga] tergantung kekuatan finansial yang mumpuni, kualitas pemain terbaik, dan punya waktu persiapan yang maksimal. Siapkan pemain-pemain muda dan berada di usia emas,” kata Fairyo.
Hanya ada tiga jatah promosi
Manager Meeting yang digelar PT Liga Indonesia Baru pada Kamis (25/7/2024) menyepakati fase pendahuluan kompetisi Liga 2 akan menerapkan sistem pertandingan double round robbin (pertandingan kandang dan tandang) di setiap grup Liga 2. Dari fase pendahuluan itu, akan diambil tiga klub terbaik dari Grup 1 dan 2 untuk mengikuti Babak 8 Besar. Sementara dari Grup 2 hanya akan diambil dua klub terbaik untuk mengikuti Babak 8 Besar.
Setiap klub yang lolos ke Babak 8 Besar yang bersaing menuju babak final four. Sejumlah empat klub di babak final akan saling bertanding lagi untuk menentukan tiga klub terbaik yang meriah jatah promosi ke Liga 1.
Pertemuan itu juga menyepakati perubahan kuota pemain asing. Jika sebelumnya setiap klub Liga 2 hanya boleh memainkan dua pemain asing, pada musim ini mereka diizinkan memainkan tiga pemain asing.
Setiap klub Liga 2 musim ini harus mendaftarkan minimal 18 pemain, dan jumlah pemain maksimal yang dapat didaftarkan adalah 35 orang. Dalam pendaftaran pemain itu, setiap klub Liga 2 diwajibkan untuk menyertakan setidaknya lima pemain muda U-21 yang lahir sesudah 1 Januari 2005.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi manajemen Persipura Jayapura terkait hasil Manager Meeting Liga 2 itu. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!