Enarotali, Jubi – Puluhan mahasiswa asal Kabupaten Mimika harus terima kenyataan bahwa mereka hidup bagaikan ayam yang kehilangan induknya. Pasalnya, asrama milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di Jalan Sosial Padang Bulan, Jayapura itu telah diputuskan air dan lampu oleh PLN maupun PDAM lantaran tunggakannya belum dibayar oleh pemerintah.
“Semenjak lampu dan air bersih dicabut oleh PLN dan PDAM, kami yang sedang tinggal di asrama mahasiswa dan pelajar Mimika harus mengalami kendala air bersih dan penerangan. Air diputuskan sejak 3 tahun lalu dan lampu dua tahun lalu diputuskan,” kata Ketua Asrama Mahasiswa Mimika di Padang Bulan Jayapura, Abraham Gwijangge, kepada Jubi, Minggu (16/10/2022).
Menurut dia, soal pembayaran tagihan listrik maupun air merupakan kewenangan sepenuhnya oleh Pemkab Mimika sejak asrama tersebut dibangun, sejak Mimika masih bergabung dengan Kabupaten Fakfak.
“Sehingga saat itu, diberikan asrama atas nama Distrik Mapuru Jaya,” ucapnya.
“Kami sudah berulang kali berjuang agar bisa diperhatikan oleh pemerintah tapi tidak berbuah juga. Karena itu, kami biasa mandi di gunung sekitar Padang Bulan dan kadang kala tidak mandi juga. Dan untuk minum, kami biasa minta air di tetangga kami di samping asrama,” ujarnya.
Sedangkan penerangan, lanjut dia, pihak PLN datang putuskan tanpa memberitahu pihaknya.
“Hingga kami harus tidur dengan penerangan lilin semenjak lampu di asrama diputuskan oleh PLN,” katanya.
Ia mengaku awal bulan Agustus 2022 PLN telah memasang listrik pulsa tanpa sepengetahuan pihaknya.
“Hal ini juga kami belum tahu, sebenarnya atas izin siapa,” ucapnya.
Pihaknya berharap dinas terkait bisa menangani guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia Mimika yang sedang mengenyam pendidikan, baik kuliah maupun tingkat sekolah di Kota Jayapura.
Salah satu penghuni asrama, Eligius Cennawatme, mengatakan bukan hanya lampu dan air saja, namun lebih parah lagi soal bangunan asrama mahasiswa yang sudah tidak layak dihuni. Ia minta pemda bisa merenovasi atau membangun baru agar mereka bisa tinggal lebih nyaman.
“Sangat memprihatinkan dengan kondisi bangun asrama tua itu, yang sudah ada sejak Mimika masih Kabupaten Fakfak yakni Distrik Mapuru Jaya itu. Itu demi berjalannya proses mengenyam pendidikan juga perkulihan di Jayapura,” katanya. (*)