Bintuni, Jubi – Pembangunan jalan penghubung sejumlah kampung memudahkan warga Distrik Masyeta, Teluk Bintuni, Papua Barat, saat bepergian ataupun menjual hasil bumi ke ibu kota kabupaten di Bintuni. Mereka tidak lagi harus menggunakan pesawat udara ke Bintuni, sejak jalan itu dibangun sekitar dua tahun silam.
Wakil Kepala Suku Besar Moskona Simson Orocomna mengatakan jalan tersebut melintasi beberapa perkampungan, seperti Menarefa, Sumuy Lama, Sumuy Baru, dan Marisetim Lama, hingga terhubung dengan Distrik Moskona Utara, serta Distrik Moskona Timur. Keberadaan infrastruktur itu berdampak luas terhadap akses transportasi dan membuka keterisolasian wilayah.
“Jalannya sudah tembus [terhubung] dari Masyeta hingga Moskona Utara dan Moskona Timur. Warga sudah bisa menggunakan mobil [ke Bintuni] sehingga tidak perlu lagi pakai pesawat perintis,” kata Orocomna, Sabtu (22/6/2024).
Menurut Orocomna, jalan kabupaten tersebut dibangun atas usulan warga dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Distrik Moskona Barat dan Distrik Moskona Timur. Dia berharap Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni juga membangun jembatan untuk memperlancar akses darat ke Bintuni.
“Jembatan perlu dibangun, seperti di Kali Meyos karena sering dilewati mobil. Saat air kali melimpah [pasang], kami harus tunggu sampai surut,” ujar mantan Kepala Distrik Moskona Timur, itu.
Orocomna juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melanjutkan pembangunan jalan di Moskona Barat. Proyek tersebut terhenti sejak penembakan terhadap para pekerja jalan pada 2022.
“Jalan yang [pembangunannya] menjadi tanggung jawab Pemprov Papua Barat itu, dari Sumuy hingga Moskona Utara. Pembangunannya terhenti sejak ada pembunuhan [terhadap pekerja proyek jalan] di Moskona Barat,” kata Orocomna.
Penembakan terhadap para pekerja proyek jalan pada 2022 terjadi di Kampung Majnig di perbatasan Distrik Moskona Barat dengan Distrik Moskona Utara. Penembakan tersebut menewaskan empat pekerja.
“Jika ingin melanjutkan pekerjaan jalan tersebut, saya sarankan Pemprov Papua Barat membangun komunikasi dahulu dengan masyarakat setempat. Mereka harus mendekati warga supaya tidak terjadi lagi peristiwa seperti kemarin [penembakan terhadap para pekerja],” kata Orocomna. (*)
Discussion about this post