DERAP NUSANTARA

Halaman kerjasama pemberitaan Jubi dan Kantor Berita Antara

Menlu Retno Marsudi harapkan peserta BSBI jadi agen perdamaian

Menlu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis mengalungkan tanda pengenal peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023 di Jakarta, Senin (5/6/2023). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

Jakarta, Jubi – Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno Marsudi berharap para peserta program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia atau BSBI dapat menjadi agen perdamaian di tengah tantangan global dan dinamika geopolitik saat ini.

Di hadapan para peserta BSBI 2023 di Jakarta, Senin (5/6/2023), Retno mengingatkan bahwa banyak krisis global yang menuntut perhatian bersama. Situasi yang menakutkan, kata dia, adalah perang dan persaingan geopolitik.

Untuk itu, Menlu Retno menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan dunia, karena tidak ada satu pun negara yang sanggup mengatasinya sendiri.

Seni dan budaya merupakan soft power yang dapat menciptakan harmoni di masyarakat, katanya.

“Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” kata Menlu saat membuka program BSBI 2023.

“Saya berharap pengalaman Anda di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif untuk menjadikan Anda sebagai pendukung kerja sama global dan memperteguh peran Anda sebagai agen perdamaian,” ujar dia, menambahkan.

Retno menuturkan bahwa gotong royong telah membuat diplomasi Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dari mempelopori Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 hingga menjadi Presiden G20 tahun lalu.

Dan saat ini, ujarnya, Indonesia sedang menjalankan keketuaan ASEAN dengan tujuan menjadikan ASEAN penting dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan.

“Gunakan kesempatan ini untuk saling belajar satu sama lain, memperluas perspektif, dan merangkul keragaman. Dengan begitu, kalian akan menjadi aset penting diplomasi untuk mendorong saling pengertian antarbangsa,” kata Menlu.

Pembukaan program BSBI kembali digelar secara tatap muka, setelah pada edisinya sebelumnya terpaksa dilaksanakan secara daring karena situasi pandemi Covid-19 yang masih mengancam.

Kemlu undang 45 pemuda mancanegara

Kementerian Luar Negeri RI mengundang 45 pemuda dari berbagai negara untuk belajar seni dan budaya Nusantara melalui program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023.

Ke-45 peserta dari 34 negara itu, termasuk lima peserta Indonesia, terdiri dari 33 perempuan dan 12 laki-laki. Mereka datang dari berbagai negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Pasifik-Oseania.

Menlu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) berfoto bersama para peserta Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023 di Jakarta, Senin (5/6/2023). – Antara/Shofi Ayudiana

Saat membuka BSBI di Jakarta pada Senin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa BSBI merupakan program penting untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia, sekaligus memperkenalkan keberagaman, semangat persatuan dan gotong royong.

“Indonesia adalah sebuah negara dengan lebih dari 17.000 pulau dan 300 etnis. Namun, kami menjadikan keberagaman itu menjadi kekuatan karena kami mengedepankan toleransi dan persatuan alih-alih ketidakpedulian dan permusuhan,” kata Retno.

Dia menambahkan bahwa para peserta dapat menyaksikan langsung bagaimana semangat gotong royong diterapkan di Indonesia.

Semangat gotong royong, kata Retno, juga menjadi panduan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Indonesia konsisten menjembatani perbedaan di antara negara-negara dan membangun konsensus.

Salah satu peserta BSBI 2023 asal China, Zhou Qingqing, mengaku tertarik mengikuti program tersebut untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa Indonesia.

“Saya belajar bahasa Indonesia di universitas, sehingga saya memutuskan mendaftar mengikuti program ini karena saya menyukai budaya Indonesia. Saya berharap dengan bergabung dalam program ini, saya bisa lebih mengenal seni dan budaya Indonesia,” ungkap Zhou.

BacaJuga

BSBI merupakan salah satu program Kemlu dalam mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Sejak penyelenggaraan pertama pada 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.

Pada tahun ini, BSBI mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity”. Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama dua bulan pada Juni-Agustus.

Mereka akan ditempatkan di lima sanggar seni berbeda, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang). (*)

Baca juga

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist