DERAP NUSANTARA

Halaman kerjasama pemberitaan Jubi dan Kantor Berita Antara

BMKG mengingatkan fenomena pemicu hujan ekstrem akhir tahun alami peningkatan

BMKG
Suasana Pasar Youtefa yang terendam banjir di Abepura, Jayapura, Papua, Jumat (7/1/2022). Berdasarkan data BNPB hujan lebat dan tanah longsor di sejumlah wilayah Jayapura telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia. - Antara Foto/Fredy Fakdawer/wpa/hp.

Jakarta, Jubi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengingatkan fenomena yang memicu hujan ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru mengalami peningkatan intensitas.

Sejak tanggal 21 Desember 2022, BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023.

“Mulai hari ini hingga 2 Januari 2023 kondisi dinamika atmosfer atau fenomena di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Ia mengemukakan, kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut yakni meningkatnya intensitas Monsun Asia dengan potensi disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.

Ia menambahkan, seruakan dingin Asia merupakan fenomena yang cukup lazim terjadi saat Monsun Asia aktif yang mengindikasikan adanya potensi aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia menuju ke wilayah selatan.

“Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai arus lintas ekuatorial ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator,” paparnya.

Selain itu, Dwikorita menambahkan, juga terdapat adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Situasi itu, lanjut dia, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Ia menyebutkan, beberapa wilayah berpotensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023, yakni Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

“Perlu diwaspadai potensi hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah itu,” katanya.

Dwikorita meminta pihak-pihak terkait dapat melakukan persiapan seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Jadi mohon untuk benar-benar tidak hanya mewaspadai tapi disiagakan,” ucapnya.

Cuaca Buruk Ketika Beraktivitas di Laut

BMKG
Tangkapan layar materi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (27/12/2022). – (Antara/Zubi Mahrofi)

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga dan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, agar mewaspadai cuaca buruk ketika hendak melakukan aktivitas di laut pada periode Natal 2022 hingga Tahun Baru 2023.

“Walaupun cuaca buruk tidak terjadi setiap saat, tetapi warga harus waspada ketika beraktivitas di laut karena kondisi cuaca saat ini diprakirakan hujan lebat dalam periode Natal hingga Tahun Baru,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Selasa.

Berdasarkan peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG, ada peluang terjadinya gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter di beberapa titik, di antaranya Selat Sape bagian selatan.

Untuk menghindarkan diri dari berbagai dampak gelombang tinggi, BMKG pun menyarankan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadinya gelombang tinggi untuk selalu waspada.

Masyarakat diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas dan terus mencari informasi terkait cuaca dari BMKG. Selain itu, saran keselamatan diberikan pula untuk aktivitas perahu nelayan dan kapal pesiar yang akan membawa para wisatawan berkunjung ke pulau-pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

BacaJuga

Sti mengatakan, terkait aktivitas pelayaran kewenangan sepenuhnya berada pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili telah mengeluarkan surat edaran tentang penundaan keberangkatan kapal di wilayah kerjanya. Latar belakang dikeluarkannya surat edaran tersebut yakni adanya siaran pers dari BMKG tentang peringatan waspada cuaca ekstrem selama periode Natal hingga Tahun Baru.

Surat edaran itu ditujukan bagi pelayaran kapal wisata di perairan Manggarai Barat untuk melindungi keselamatan para wisatawan dan kapal dari dampak cuaca ekstrem saat musim hujan ini. Hasan mengatakan persetujuan berlayar ditunda oleh Syahbandar sembari melihat perkembangan informasi cuaca ekstrem dan gelombang yang cukup tinggi di perairan Manggarai Barat. (*)

Baca juga

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist