Jayapura, Jubi – Kopi Papua adalah kopi yang eksotis yang sangat diminati di pasar mancanegara, namun secara kuantitas kopi tersebut masih kurang.
Hal itu disampaikan oleh Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) Representative, Yani Elok pada saat bincang-bincang media yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua di salah satu cafe di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis malam (20/6/2024).
“Terbukti dengan beberapa kali, SCAI mengadakan event bernama Cup of Excellence, kopi-kopi dari wilayah Timur Indonesia sangat banyak peminatnya,” katanya.
Namun sayang, kopi-kopi ini jarang sekali bisa ditemukan dalam kuantitas banyak.
Yani pun sepakat, kopi dari Pegunungan Bintang benar-benar diminati. Melihat hal itu, selaku asosiasi kopi, pihaknya mengadakan Cup of Excellence itu dua tahun sekali.
“[Tujuannya] agar teman-teman dari Timur bisa menyiapkan sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang memang bisa kita dapatkan,” ujarnya. “Jadi untuk Cup of Excellence ini adalah event Indonesia, itu gratis, semua petani boleh ikut, namun memang untuk minimum kuantitas yang kita butuhkan itu di 300 kilogram. Itulah gambaran bagaimana kopi-kopi kita diminati di luar negeri.”
Pihaknya juga bekerja sama dengan BUMN melalui PMO Kopi Nusantara. “Kita juga berusaha bagaimana meningkatkan kualitas kopi Indonesia di mata dunia untuk ekspor. Karena penyerapan kopi kita di luar negeri itu lebih tinggi ketimbang konsumsi kita yang berada di Indonesia.”
Tahun ini, World of Coffee berada di Copenhagen. Kemudian tahun depan 15-17 Mei 2025 (jika tanggal tidak berubah) World of Coffee diadakan di Indonesia, tepatnya Jakarta.
Sebagai tuan rumah, dia berharap pegiat kopi dari Papua bisa ikut serta untuk memeriahkan event World of Coffee di negara sendiri.
World Certified Coffee Judge, Sivaraja yang juga turut hadir dalam bincang-bincang media mengatakan, ia merasakan rasa yang berbeda ketika mencicipi di Jawa dan di Papua.
“Dan kami juga cukup kaget, karena di Jawa kita juga sesekali dapat kopi dari Papua, cuma kopi yang kita dapat di sini, rasanya cukup berbeda. Banyak rasa-rasa spesial yang kita dapatkan yang belum sempat kita dapatkan di Pulau Jawa,” katanya. (*)
Discussion about this post