Jayapura, Jubi – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah Ribka Haluk mengunjungi smelter PT Freeport Indonesia atau PTFI di kawasan JIIPE, Gresik, Sabtu (15/6/2024). Kunjungan Haluk disambut baik oleh Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi.
“Kami ingin melihat secara langsung smelter Freeport Indonesia yang mulai beroperasi pada Juni ini,” kata Ribka Haluk, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Jubi di Jayapura, Papua, Rabu (19/6/2024).
Menurut Haluk, masyarakat Papua bangga karena konsentrat tembaga dari kawasan Tembagapura, Papua Tengah, berlayar hingga Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ini adalah bentuk dukungan terhadap program hilirisasi yang ditetapkan pemerintah.
“Wilayah pertambangan Freeport di Timika berada di Provinsi Papua Tengah, maka bagaimana kita membangun kerja sama dan kolaborasi bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah seperti pengangguran, kemiskinan ekstrem, dan penanggulangan stunting,” kata Haluk, yang datang bersama jajaran Pemprov Papua Tengah.
Ribka bersama rombongan berkeliling ke smelter PTFI dan mengamati dari dekat berbagai area penting di smelter, seperti jetty (pelabuhan), area operasional smelter dan fasilitas unit oksigen, unit asam sulfat, unit desalinasi serta unit effluent and waste water treatment plant. Peninjauan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesiapan smelter PTFI menjelang beroperasi.
Smelter PTFI tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian dan percobaan untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, dipasang dan dioperasikan sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter secara substansial.
Smelter PTFI dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2024. Selanjutnya memasuki tahap produksi pada Agustus dan ramp-up hingga mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024.
Smelter kedua PTFI ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton. Selain katoda tembaga, smelter juga menghasilkan lumpur anoda yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas dan perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).
Hingga akhir Mei 2024, investasi yang telah dikeluarkan PTFI untuk pembangunan smelter tembaga single line dengan desain terbesar di dunia ini telah mencapai 3,67 miliar dolar AS, atau sekitar Rp58 triliun.
Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan dukungan segenap Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah, untuk mengembangkan industri pertambangan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat Papua dan semua pihak, sehingga bisa menambahkan nilai tambah yang maksimal untuk Indonesia,” katanya.
PT Freeport Indonesia atau PTFI merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak.
PTFI memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia, dan terutama ke smelter tembaga pertama dalam negeri, yang dioperasikan PT Smelting.
Operasi penambangan PTFI berlokasi di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia. Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah dengan metode block caving terbesar di dunia. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. (*)
Discussion about this post