Jayapura, Jubi – Puluhan dari ‘Forum Peduli Kursi Pengangkatan Masyarakat Adat Tabi Saireri’ melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Papua, Jalan Soa Siu Dok 2, Kota Jayapura, Papua pada Rabu (15/1/2025). Mereka memprotes hasil seleksi calon terpilih dan calon tetap yang diumumkan Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Mekanisme Pengangkatan pekan lalu.
Forum Peduli mendatangi Kantor Gubernur Papua sejak pukul 10.00 Waktu Papua (WP). Mereka membawa sejumlah spanduk. Satu spanduk bertuliskan ‘Forum Peduli Kursi Pengangkatan Masyarakat Adat Tabi Saireri Menolak dengan Tegas Hasil Keputusan Pansel Nomor 6 dan 7/Pansel-PP/I/2025 Karena Tidak Berjalan Sesuai dengan Aturan Pansel Maka Batal Hasil dan Ganti Pansel’.
Ada juga spanduk bertulikan, ‘Forum Peduli Kursi Pengangkatan Masyarakat Adat Tabi Saireri Menolak dengan Tegas Hasil Keputusan Pansel Nomor 6 dan 7/Pansel-PP/I/2025 Karena Terindikasi Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme’.
Sambil menunggu Pejabat Gubernur Ramses Limbong, pengunjuk rasa berorasi bergantian.
Setelah bertemu Pejabat Gubernur, Koordinator Forum Peduli Kursi Pengangkatan Masyarakat Adat Tabi Saireri Daniel Toto mengatakan pihaknya bersyukur karena bisa berjumpa dengan Pejabat Gubernur Papua dan menerima serta menampung aspirasi.
Toto mengatakan Forum Peduli memprotes hasil seleksi DPRP Mekanisme Pengangkatan karena ada dugaan Pansel melakukan kecurangan dan melanggar PP No 106 dan peraturan yang dibuat pansel sendiri.
“Karena muncul kecurangan antara kita dengan kita, Penjabat Gubernur dan Pansel, kita pikir Penjabat ke Jakarta pergi jemput SK-nya, ternyata tidak, beliau pergi karena tugas lain. Kita juga tadi telah sampaikan permasalahan kita masing-masing Dapeng (Daerah Pengangkatan) kepada kepada Penjabat Gubernur,” katanya.
Menurut Daniel Toto, Penjabat Gubernur memberikan waktu hari ini hingga besok kepada Forum Peduli untuk menyerahkan fakta dan data dugaan pelanggaran yang dipersoalkan. Setelah Penjabat Gubernur menerima lalu menyampaikan kepada Pansel untuk memberikan klarifikasi dan pertanggungjawaban tentang proses yang terjadi.
“Sebenarnya kami tuntut transparansi dari Pansel, Pansel harus transparan karena semua proses yang kita lalui itu semua ada tahapan proses dan jadwalnya, tapi ternyata terlewati. Bahkan ada yang tidak melalui proses pendaftaran, tapi Pansel lakukan verifikasi hingga pada tahapan seleksi keempat dan masuk murni lolos calon terpilih. Ini janggal sekali dan siapapun tentu tidak terima dengan kejadian seperti ini,” ujar Toto.
Pj Gubernur mengaku belum terima hasil
Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mengakui menerima perwakilan Kelompok Masyarakat Adat Tabi Saireri terkait persoalan proses kinerja Pansel DPRP Mekanisme Pengangkatan. Ia mengaku hingga kini belum menerima hasil pengumuman dari Pansel.
“Sampai sekarang memang saya belum menerima hasil pengumuman calon terpilih DPR Papua Mekanisme Pengangkatan, saya sampaikan pada mereka bahwa Pansel itu mandiri, dari awal dibentuk sampai akhir saya bilang saya menjaga integritas saya untuk bersikap netral dan tidak memihak terhadap siapapun,” ujarnya kepada wartawan.
Limbong menjelaskan dari Pansel dilantik di Jakarta sampai terakhir Pansel mengumumkan hasil seleksi calon terpilih, ia hanya berpesan kepada Pansel silahkan pilih yang terbaik dari masyarakat adat Tabi Saireri untuk bisa membangun Provinsi Papua.
“Tetapi dalam proses ada yang keberatan dari sebagian masyarakat adat hari ini demo menyampaikan aspirasi yang menjadi keberatan mereka. Saya menyarankan kepada mereka silakan buat surat resmi, supaya nanti kita sampaikan kepada Pansel keberatannya, begitu hasil kesimpulan tadi dengan mereka,” katanya.
Selanjutnya, kata Limbong, ia juga menyarakan dari sisi hukum, kalau ada yang tidak puas silakan tempuh jalur hukum di PTUN.
“Begitu yang saya sampaikan dan pada prinsipnya mereka menerima dan mereka akan resmi bersurat, karena kita tidak bisa hanya katanya saja supaya disampaikan ke Pansel untuk diklarifikasi,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Papua menyampaikan jika ada hal-hal yang tidak sesuai, maka ia juga akan meneruskan kepada Pansel, karena Pansel disumpah untuk menjaga integritas.
“Karena ada yang keberatan dan tidak puas sehingga melakukan protes, berarti ada masalah menurut mereka yang tolak hasil pengumuman pansel itu. Saya berikan ruang untuk bersurat, kalau bisa besok diserahkan, jangan nunggu lama. Kalau mereka tidak datang berarti mereka tidak serius,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!