Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, dari 13 puskesmas di Kota Jayapura, Puskesmas Elly Uyo Polimak memiliki kasus HIV paling tinggi pada tahun 2024.
“Catatan kami ada sebanyak 84 kasus HIV di Puskesmas Elly Uyo pada tahun [2024] lalu. Angka itu yang paling tinggi dari catatan sebaran kasus HIV di puskesmas lainnya,” katanya melalui pesan instan kepada Jubi di Kota Jayapura pada Sabtu (15/3/2025).
Sementara itu, puskesmas lainnya dengan jumlah kasus HIV berturut-turut, sebagai berikut, Puskesmas Waena (79 kasus), Puskesmas Jayapura Utara (58 kasus), Puskesmas Abepura (51 kasus), Puskesmas Imbi Kota (46 kasus), Puskesmas Yoka (45 kasus), Puskesmas Abepante (38 kasus), Puskesmas Kotaraja (37 kasus), Puskesmas Tanjung Ria (33) kasus, Puskesmas Twano (30 kasus), dan Puskesmas Emereuw dengan 29 kasus.
“Selanjutnya, Puskesmas Hamadi 23 kasus, Puskesmas Koya Barat 14 kasus, Puskesmas Skow sebanyak lima kasus HIV. Jumlah kasus [HIV] terendah tahun 2024 lalu adalah yang terdata dari Puskesmas Skouw,” katanya.
Antari mengatakan, pihaknya terus mengawasi penanganan terhadap orang dengan HIV (ODHA) pada 13 puskesmas itu, sehingga penanganan kasus ODHA di Kota Jayapura dapat terlaksanakan secara maksimal.
Pihaknya berharap, agar jumlah penanganan kasus orang dengan HIV pada tahun ini, lebih rendah.
“Semoga juga kasusnya habis supaya tutuan mencapai Kota Jayapura bebas HIV bisa terwujud,” katanya.
Kepala Puskesmas Elly Uyo Polimak, Welem Eppang menuturkan, tahun ini pihaknya lebih memaksimalkan kinerja petugas kesehatan dalam penanganan kasus ODHA di wilayahnya. Menurutnya persedian obat ARV untuk mengobati ODHA masih cukup, sehingga masyarakat yang merasa berperilaku berisiko tertular HIV harus memeriksakan kondisi kesehatan di puskesmas.
“Kami berharap tahun ini jumlah pasien kami, khususnya yang memeriksa penyakit menular seperti HIV dan sejenisnya bisa lebih banyak, supaya kondisinya bisa diketahui. Kalau semakin banyak ODHA yang terdeteksi berarti jumlah kasus bisa lebih menurun di tahun-tahun yang akan datang,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!