Jayapura, Jubi – Beberapa penduduk Vanuatu di Port Vila masih terlalu takut untuk tidur di rumah mereka sendiri, karena getaran kuat terus mengguncang kota tersebut setelah gempa bumi dahsyat minggu lalu.
Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter mengguncang ibu kota hingga terbangun pada Minggu (22/10/2024) pagi. Demikian dikutip Jubi dari www.rnz.co.nz berjudul ‘Vanuatu residents traumatised by quake afraid to return to homes’, Senin (23/12/2024).
Ketua Komite Bencana Masyarakat Tepi Pantai Tom Alick Noel mengatakan beberapa orang di komunitas mereka telah mendirikan tenda di tempat terbuka untuk tidur.
“Beberapa keluarga masih takut untuk kembali ke rumah mereka, jadi mereka mendirikan tenda-tenda kecil untuk tidur di luar, karena kami masih merasakan gempa susulan yang kuat dari gempa besar yang mengguncang kami pada Selasa (17/12/2024) lalu,” katanya.
Ketua Dewan Perempuan Central Ward, Enneth Fred mengatakan mereka akan tetap di sana selama keadaan darurat masih berlaku.
Para pemimpin masyarakat di seluruh ibu kota Vanuatu berusaha mengalihkan pikiran warga dari gempa berkekuatan 7,3 skala Richter.
Mereka telah menyelenggarakan ibadah harian untuk menyatukan orang-orang, serta permainan dan kegiatan bagi anak-anak untuk mencoba dan membuat mereka kembali menjadi anak-anak.
Enneth Fred mengatakan sulit melihat ekspresi wajah orang-orang setelah gempa.
“Di komunitas saya, terutama pada wajah para wanita, Anda bisa melihat air mata, Anda bisa melihat ketakutan, Anda bisa melihat serangan panik, dan hal itu masih menghantui mereka,” katanya.
Dia menambahkan acara komunitas dimaksudkan untuk mempertemukan semua orang. Jadi tidak ada seorang pun yang merasa menghadapi segala sesuatunya sendirian.
Fred berada di lantai atas gedung bertingkat ketika gempa terjadi.
“Saya selamat dari gempa bumi dan itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan dan tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya,” ujarnya.
Dia berharap semua orang bisa belajar dari pengalaman itu.
“Saya yakin ini akan membantu kita untuk lebih memikirkan pembangunan gedung-gedung di masa mendatang sehingga kita dapat menghindari situasi seperti yang kita hadapi saat gempa bumi,” katanya.
Jumlah korban tewas telah diperbarui menjadi 12 dalam laporan resmi terbaru.
Sementara itu, pemerintah setempat mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat daerah longsor dan rawan banjir untuk pindah ke tempat yang lebih aman menjelang ramalan cuaca badai selama beberapa hari yang akan dimulai pada Senin (23/12/2024). (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!