Jayapura, Jubi – Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,3 skala richter di Vanuatu mencapai 12 orang dan melukai 210 lainnya. Gempa juga dilaporkan berdampak langsung terhadap kondisi 80 ribu warga di Vanuatu.
Jumlah korban tewas dan terdampak gempa tersebut terkonfirmasi dari laporan Rumah Sakit Port Vila kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Vanuatua. Demikian pemberitaan RNZ.co.nz, Minggu (22/12/2024). Sebuah laporan tidak resmi, sebelumnya menyebut korban tewas sebanyak 16 orang.
Sebanyak delapan dari 210 korban luka telah diselamatkan tim operasi gabungan polisi Vanuatu. Sementara itu, pemulihan terhadap situasi pascagempa masih terhambat oleh kerusakan infrastruktur dasar, termasuk jaringan telekomunikasi.
Evakuasi warga dan pemulihan situasi di lokasi terdampak gempa juga melibatkan sejumlah lembaga multilateral, dan internasional, serta organisasi nonpemerintah setempat. Jam malam pun masih diterapkan di lokasi kerusakan terparah.
Lokasi kerusakan terparah itu meliputi 10 bangunan dan Rumah Sakit Port Vila. Polisi pun merelokasi warga yang tinggal di sejumlah daerah rawan ataupun menempati bangunan rusak dan berbahaya untuk meminimalisasi jumlah korban lanjutan.
Gempa juga merusak beberapa jembatan utama di Port Vila, termasuk Jembatan Tagabe, yang berisiko runtuh jika terjadi banjir besar. Sebanyak dua lokasi cadangan air bersih di Ohlen yang memasok kebutuhan warga di Port Vila pun hancur total akibat gempa.
Hingga berita ini diterbitkan, pemerintah setempat masih mendata kerusakan jaringan air bersih, serta memulihkan jaringan listrik. dan telekomunikasi. Mereka juga masih membersihkan area pelabuhan laut dari material longsor. Akibat gempa, aktivitas pelabuhan terhenti di Vanuatu. Otoritas pelabuhan menutup seluruh layanan kedatangan kapal.
Layanan penerbangan komersial juga masih lumpuh di Vanuatu. Pihak maskapai hanya melayani penerbangan repatriasi dan itu pun telah berakhir sejak Sabtu kemarin. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!