Jayapura, Jubi – Pemimpin Gereja Protestan Kanaky Billy Wetewea mengaku merasakan kemunculan harapan besar pada Forum Solidaritas Pasifik, di Aotearoa, Selandia Baru. Harapan itu muncul karena mereka ternyata tidak sendirian dalam menghadapi krisis politik dan keamanan di Kaledonia Baru.
Pendeta Wetewea mengatakan masyarakat adat Kaledonia Baru berjuang demi harkat dan martabat kemanusiaan. Kehadirannya di forum tersebut memberi semangat baru bagi Wetewea dalam meneruskan perjuangan leluhur mereka tersebut.
“Kami adalah keturunan para pejuang dan navigator yang tangguh. Forum Solidaritas Pasifik telah memberi kami kekuatan dan semangat dalam meneruskan perjuangan para pendahulu untuk generasi mendatang,” kata Wetewea di sela pertemuan forum, dikutip RNZ Pasific, Minggu (27/10/2024).
Wetewea dalam kesempatan itu juga mempertanyakan independensi misi Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dalam menyelidiki kerusuhan di Kaledonia Baru pada Mei silam. Dia meragukan para pemimpin PIF dapat bersikap adil dalam penyelidikan.
“Saya tidak mempertanyakan keabsahan kunjungan, tetapi netralitasnya [misi PIF]. Saya berharap ini [misi PIF] mewakili [kepentingan] semua orang di Kaledonia Baru,” katanya.
Delegasi Misi PIF tiba di Nouméa, Kaledonia Baru pada Jmat kemarin. Perdana Menteri Tonga Hu’akavameiliku Siaosi Sovaleni memimpin delegasi tersebut. Adapun anggota delegasi terdiri atas Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka, Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, dan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Peter-Shanel Agovaka.
Misi PIF sedianya dimulai pada Agutus, tetapi ditunda menyusul ketegangan baru antara Pemerinah Prancis dan Kaledonia Baru. Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka pun mengancam mundur dari misi tersebut apabila Pemerintah Kaledonia masih tidak kooperatif.
“Kami masih terus berjuang [bagi Kaledonia Baru]. Cita-cita kami ialah menjadikan Kaledonia Baru sebagai negara maju dan sejahtera,” ujar Watewea.
Delegasi PIF pimpinan Hu’akavameiliku menjalankan misi mereka selama tiga hari di Kaledonia Baru. Pelaksanaan misi didukung Sekretariat Jenderal PIF dengan supervisi dari Pemerintah Prancis dan Pemerintah Kaledonia Baru.
Delegasi diagendakan bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk tokoh-tokoh politik di Nouméa. Mereka juga akan berdialog dengan para pengusaha, praktisi kesehatan, dan praktisi pendidikan.
Hu’akavameiliku dan Juru Bicara Pemerintah Kaledonia Baru Charles Wea memastikan delegasi menghargai apa pun solusi yang ditawarkan para pihak tersebut. Mereka akan mendengar masukan dan informasi penting dari semua pemangku kepentingan di Kaledonia Baru.
Laporan hasil kunjungan delegasi di Kaledonia Baru akan didokumentasikan dan dibahas pada pertemuan menteri luar negeri negara-negara PIF. Setelah itu, delegasi memaparkan temuan-temuan mereka dalam pertemuan pemimpin PIF pada tahun depan. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!