Jayapura, Jubi- Konvoi bantuan kemanusiaan yang telah lama ditunggu-tunggu akan tiba, untuk memberikan bantuan kepada para penyintas bencana tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini, yang terjadi dekat tambang Porgera pada Jumat (25/5/2024) pekan lalu.
Upaya pemulihan terus berlanjut di Kampung Yambali Provinsi Enga, tempat dimana lebih dari 2000 jenazah dimakamkan. Jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi dari yang dapat dimakankan dengan layak. Demikian dikutip jubi.id dari rnz.co.nz, Rabu (29/5/2024)
Menurut data sensus tahun 2022, daerah terpencil yang berada jauh di dataran tinggi itu memiliki populasi kaum muda sekitar 4000 orang (tidak termasuk keluarga dan anak-anak yang menjadi pengungsi akibat kekerasan suku baru-baru ini).
Perwakilan World Vision PNG Chris Jensen mengatakan kelompok bantuan kemanusiaan melakukan perjalanan ke lokasi bencana mulai Selasa.
“Kami benar-benar khawatir mengenai dampaknya terhadap anak-anak dan keluarga. Faktor lainnya adalah dampak psikososial. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika ada gunung yang runtuh menimpa rumah Anda. Sungguh mengejutkan,” katanya.
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memberikan dukungan khusus untuk perempuan dan anak-anak, termasuk sembilan anak yatim piatu yang akan diadopsi oleh anggota masyarakat terdekat dan kerabat yang tinggal di provinsi lain.
Sejauh ini telah disediakan alat kesehatan untuk 1000 orang selama tiga bulan ditambah produk sanitasi dan makanan.
“Kebutuhannya banyak sekali di sana. Semuanya habis,” katanya.
Para perempuan pengungsi juga diberikan produk sanitasi dan tenda ramah anak telah dibangun untuk mendorong “anak-anak bermain”.
Dia mengatakan para penyintas membutuhkan perawatan khusus.
“Kami mempelajari hal ini di Suriah dan Yaman… kami perlu mengajak anak-anak bermain bersama. Perlengkapan rekreasi telah disediakan dan kami melatih relawan muda yang berjarak tiga jam dari tempat tinggal kami untuk membantu mereka yang mengungsi,” katanya.
Menghindari malnutrisi juga merupakan prioritas, lanjutnya, sambil mencatat bahwa sekitar 50 persen anak-anak Papua Nugini mengalami stunting, tinggi badan mereka tidak sesuai dengan berat badan mereka.
“Seminggu tanpa makanan bisa membuat mereka mengalami malnutrisi akut dan parah. Hari ini kami punya satu truk berisi pasta kacang yang siap diberikan.” tambahnya.
Banyak anak-anak di daerah terpencil juga menerima vaksinasi yang buruk, menurut UNICEF. “Setelah Covid-19 terjadi penurunan imunisasi rutin. Kita mengalami wabah batuk rejan, Malaria, dan campak sehingga kita perlu memvaksinasi mereka selagi bisa.” katanya.
Upaya pemulihan
Kelompok bantuan mengatakan helikopter yang membawa mesin dan lebih banyak pasokan dikirim hari ini, Selasa(28/5/2024).
Akses ke lokasi bencana masih terbatas karena jalan raya masih tertutup bongkahan batu. Potensi longsor masih tinggi, kondisi medan di sekitar lokasi tidak stabil sehingga menyebabkan 250 KK harus dievakuasi.
Rata-rata rumah tangga di PNG terdiri dari lima hingga delapan orang. Namun seorang warga yang selamat dari tanah longsor mengatakan belasan anggota keluarganya terkubur.
Kekerasan suku di provinsi terdekat merupakan tantangan lain yang mungkin menunda upaya bantuan.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB Sehran Aktoprak mengatakan tim bantuan kemanusiaan IOM dikawal oleh pihak keamanan melalui daerah berbahaya untuk mencapai lokasi longsor, dimana kekerasan suku berkecamuk di Wabeg.
Dukungan internasional
Sementara itu, mitra internasional PNG sedang menunggu lampu hijau dari PBB yang mengkoordinasikan respons bersama pemerintah PNG.
Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan bantuan praktis dan keuangan senilai $1,5 juta akan dikirim ke Papua Nugini untuk membantu respons terhadap tanah longsor.
Peters mengatakan bantuan yang diberikan Selandia Baru akan ditentukan oleh kebutuhan masyarakat yang terkena dampak, dan melalui diskusi yang sedang berlangsung dengan pihak berwenang di Papua Nugini.
Dalam postingannya di X, Peters mengatakan bahwa tanah longsor adalah sebuah tragedi, dan Selandia Baru akan membantu PNG dalam menanggapi krisis ini. (*)
Discussion about this post