Opini  

Dampak pemanasan global di Papua

Pemanasan Global
Ilustrasi pemanasan global. - pixabay.com

Oleh: Salwa Abelia Zalianty*

Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dalam jangka panjang. Fenomena ini terutama disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer, yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) deforestasi, dan perubahan penggunaan lahan. Ketika gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O) terperangkap di atmosfer, mereka menyebabkan peningkatan efek rumah kaca. Efek rumah kaca ini menyebabkan radiasi matahari yang masuk ke Bumi terperangkap, sehingga menyebabkan peningkatan suhu.

Ada banyak dampak pemanasan global, termasuk pencairan es di kutub dan pegunungan, kenaikan permukaan air laut, perubahan pola cuaca yang tidak stabil, kekeringan, banjir, peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem seperti badai tropis, serta dampak pada ekosistem dan kehidupan manusia. Dampak pemanasan global di Papua, seperti di wilayah lain di dunia, dapat berdampak serius pada lingkungan, ekosistem, serta kehidupan masyarakat di sana. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi :

Baca juga :   Transformasi pendidikan di daerah 3T

Perubahan iklim

Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan iklim di Papua. Dapat terjadi peningkatan suhu rata-rata, perubahan pola curah hujan, dan fluktuasi cuaca yang tidak stabil. Hal ini dapat berdampak pada pertanian, ketersediaan air, dan keseimbangan ekosistem.

Pencairan es

Pemanasan global menyebabkan pencairan es di kutub dan pegunungan. Papua memiliki pegunungan tinggi, termasuk Pegunungan Maoke atau Carstensz Pyramid, yang mengandung gletser. Pencairan gletser dapat berdampak pada pasokan air di sungai-sungai utama, seperti Sungai Baliem dan Sungai Digul.

Kenaikan permukaan air laut

Baca juga :   Jambuani dan tembakan pertama OPM di Kebar (1/3) 

Seperti wilayah pesisir di seluruh dunia, Papua juga menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global. Daerah pesisir dapat menghadapi erosi pantai, intrusi air asin ke tanah dan sumber air tanah, serta ancaman terhadap pemukiman penduduk yang berada di dekat pantai.

Kerusakan ekosistem

Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat mempengaruhi ekosistem di Papua. Kerusakan ekosistem (perubahan iklim) yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat mempengaruhi ekosistem di Papua. Hutan hujan Papua yang merupakan habitat beragam flora dan fauna dapat mengalami perubahan yang signifikan, mengancam keanekaragaman hayati dan spesies endemik yang ada di sana.

Ancaman terhadap kehidupan masyarakat

Masyarakat di Papua, terutama yang tinggal di pedalaman dan pesisir, dapat menghadapi dampak langsung pemanasan global. Mereka dapat mengalami kesulitan dalam mempertahankan mata pencaharian tradisional seperti pertanian, perikanan, dan berburu akibat perubahan iklim yang merusak lingkungan mereka.

Baca juga :   Kolaborasi pendidikan lingkungan hidup di kawasan konservasi Fakfak

Perubahan pola cuaca ekstrem

Peningkatan suhu global dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, seperti badai tropis. Papua dapat mengalami dampak dari badai tropis yang lebih kuat dan banjir yang lebih parah.

Dalam menghadapi dampak pemanasan global, penting untuk mengadopsi langkah-langkah mitigasi dan adaptasi. Upaya mitigasi meliputi pengurangan emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi terbarukan, penghijauan, dan konservasi hutan.

Sementara itu, upaya adaptasi melibatkan pengembangan infrastruktur tahan iklim, perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap perubahan iklim. (*)

* Penulis adalah mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Cenderawasih Jayapura-Papua

Komentar
banner 728x250