Jayapura, Jubi – Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI Provinsi Papua terus mematangkan persiapan para pesilatnya menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional – PON XXI di Aceh – Sumatera Utara, September tahun ini. Saat ini, empat pesilat Papua sedang ditempa dalam pemusatan latihan di Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Provinsi IPSI Papua, Alfius Demena mengatakan pemusatan latihan di Jakarta itu sudah berjalan sejak Mei lalu. Pemusatan latihan atau TC itu diikuti empat pesilat Papua yang telah lolos ke PON XXI lewat babak kualifikasi atau Pra-PON tahun 2023 lalu.
Mereka adalah Nency Kadir (nomor Tanding Kelas F Putri 70-75 kg), Yunus Ulop (nomor Tanding Kelas F Putra 70-75 kg), Saofi Hisnu (nomor Tanding Kelas C Putra 65 kg), dan Regina Anggreini (nomor Tanding Kelas B Putri 55 kg). Mereka dilatih mantan pelatih tim nasional pencak silat Indonesia, Sunarno.
“Sudah satu bulan mereka menjalani TC dan ditangani langsung oleh pelatih berkualifikasi internasional, Coach Sunarno,” kata Demena yang juga menjabat sebagai anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, pada Selasa (18/6/2024).
Selama TC, keempat pesilat Papua juga melakukan uji tanding dengan para pesilat Padepokan IPSI Jakarta Selatan dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kini mereka berencana melakukan uji tanding ke Yogyakarta dan Solo.
“Mereka juga sudah melakukan try out, baru hari Sabtu kemarin di Jakarta. Rencananya akan try out lagi ke Yogyakarta dan kemudian ke Solo. Jadi jadwalnya empat kali try out,” ujar Demena.
Ia berterima kasih kepada Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo yang telah menjadi manajer sekaligus bapak angkat tim pencak silat PON Papua, sehingga para pesilat bisa mempersiapkan diri mereka menjelang PON XXI Aceh – Sumatera Utara.
“Manajer [kami] Penjabat Bupati Jayapura. Beliau merespon dan mendukung penuh tim pencak silat melakukan try out, walaupun kami tahu KONI Papua masih terkendala pembiayaan,” katanya.
Pelatih tim pencak silat PON Papua, Sunarno mengungkapkan para pesilatnya telah masuk pada masa persiapan khusus. Setelah menggelar dua kali uji tanding di Padepokan IPSI Jakarta Selatan dan UNJ, para pesilat Papua akan kembali menjajal uji tanding dengan para pesilat IPSI Depok dan Bogor.
“Kami sudah memasuki bulan kedua TC. Kami punya waktu empat bulan—satu bulan untuk persiapan umum, dan satu bulan persiapan khusus. Bulan ini ada tiga kali uji coba. Kemarin sudah satu kali dengan [pesilat] IPSI Jakarta Selatan dan teman-teman dari UNJ. Berikutnya kami ada uji coba dengan [pesilat] IPSI Depok, dan minggu terakhir dengan [pesilat] IPSI Kota Bogor,” kata Sunarno.
Ia menyatakan fasilitas pemusatan latihan di Kompleks Apartemen Marbella, Jakarta Selatan, sudah memadai. “Di sini ada tempat latihan, fitnes, kolam renang, dan lapangan outdoor. Kalau latihan tekniknya di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah,” ujarnya.
Jajal Indonesia Open
Demi mematangkan persiapan menuju PON XXI, Sunarno ingin tim pencak silat PON Papua ingin mengikuti kejuaraan Indonesia Open pada bulan Juli mendatang. “Kejuaraan di Jakarta itu diikuti oleh beberapa negara, dan peserta PON [daerah lain] juga terlibat di situ,” ujar Sunarno.
Ia mengatakan kemampuan fisik para pesilatnya terus meningkat, ditandai hasil pengujian Vo2 Max. ” Vo2 Max [pesilat] putra sudah mencapai 50, [pesilat] perempuan masih diangka 40-an. Yang jelas, ada peningkatan dari [kondisi mereka saat] Pra-PON kemarin,” jelasnya.
Menurutnya, keempat pesilat Papua sudah tampil menjanjikan pada dua laga uji coba. Para pesilat diharapkan bisa memasuki tahap pematangan akhir sebelum berlaga dalam Indonesia Open. “[Pesilat di] dua nomor sudah bagus sekali, mereka bisa bersaing dengan juara-juara silat,” ujarnya.
Kejuaraan Indonesia Open akan dijadikan alat ukur untuk melihat perkembangan dan mendapatkan gambaran performa para pesilat Papua sebelum berlaga dalam PON XXI Aceh – Sumatera Utara. “Kami akan lihat nanti, hasilnya seperti apa di Indonesia Open. Itu akan menjadi gambaran kami, karena banyak atlet [kejuaraan itu] yang akan ikut di PON,” sebutnya.
Pesilat Nency Kadir mengatakan kondisi timnya meningkat sejak mengikuti pemusatan latihan itu. Ia menilai hasil uji coba para pesilat Papua juga cukup menjanjikan.
“Stamina kami sudah dalam kondisi bagus, materi [latihan] juga kami terima dengan baik. Selalu ada materi baru, walaupun kita berlatih pagi, siang, dan sore. Kami semua punya hasil bagus waktu uji coba. Semua teknik yang diberikan pelatih bisa berjalan dan diterapkan dengan baik. Pelatih cukup puas dengan hasil kami,” ujarnya.
Target Prestasi
IPSI Papua ingin mempertahankan prestasi yang diraih para pesilatnya pada PON XX Papua 2021. Pada PON XX Papua, para pesilat Papua meraih dua medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu.
Alfius Demena percaya timnya bisa meraih hasil terbaik dan membawa pulang medali ke Tanah Papua. “Dengan empat atlet itu, kami menargetkan bisa mempertahankan apa yang kita peroleh pada PON XX Papua. Intinya, kami tetap menargetkan medali, kalau bisa medali emas,” kata Demena.
Demena optimis target itu tercapai, karena program pemusatan latihan berjalan dengan bagus. “Sampai dengan sekarang ini menjanjikan sekali dari hasil latihan mereka. Kami yakin mereka bisa melakukan yang terbaik,” katanya.
Pelatih Sunarno juga berharap atletnya bisa lolos hingga babak final dan membawa pulang medali PON XXI Aceh – Sumatera Utara. “Target [kami], setidaknya ada yang harus lolos sampai ke babak final. Dengan [penerapan] sistem gugur, [hasil] undian [atlet di babak penyisihan] sangat berpengaruh. Tapi kami melihat peluang kami masih sangat besar,” katanya.
Menurutnya, para pesilat Papua menjadi salah satu kontestan yang paling ditunggu di perhelatan pencak silat tingkat nasional. “Papua sudah ditunggu sekali, karena waktu Sea Games tidak ada pesilat dari Papua,” sebutnya.
Nency Kadir mengatakan ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lolos ke babak final nomor Tanding Kelas F Putri 70-75 kg. “Yang penting saya berusaha masuk final dulu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Setelah itu, mau jadi pemenang atau juara dua, saya serahkan kepada Tuhan,” katanya. (*)
Discussion about this post