Jayapura, Jubi – Dua atlet para-atletik andalan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Papua, Dapiel Bayage dan Maria Wilil, akan kembali menjadi tumpuan kontingen Indonesia pada ajang ASEAN Para Games XII di Kamboja, 3-9 Juni 2023.
Dapiel dan Maria merupakan dua atlet penyandang disabilitas berprestasi yang telah mengharumkan nama Papua di kancah nasional maupun internasional.
“Kita berharap Dapiel dan Maria dapat mengulang kembali pencapaian prestasi mereka yang pernah diraih di ASEAN Para Games Solo. Dapiel dan Maria memang menjadi atlet andalan kita saat ini,” kata Ketua Umum NPCI Papua, H. Jaya Kusuma.
Bagi Dapiel, ASEAN Para Games Kamboja akan menjadi penampilan keempatnya pada hajatan bergengsi olahraga disabilitas Asia.
Pada ASEAN Para Games di Solo, Jawa Tengah tahun 2022 lalu, Atlet kelahiran Yahukimo, 14 Januari 1993 itu sukses mempersembahkan dua keping medali, satu emas dari nomor lompat tinggi (165 cm) dan satu perak di nomor lempar lembing.
Dapiel juga telah banyak menorehkan prestasi manis di iven-iven bergengsi lainnya. Pada Peparnas XVI di Papua tahun 2021 lalu, ia menyumbangkan medali emas dari nomor lompat tinggi klasifikasi T20 (tuna daksa) dengan tinggi lompatan 1,70 meter. Lompatan tersebut telah memecahkan rekornya sendiri.
Pada Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016, Dapiel juga menyumbangkan medali emas di nomor lompat tinggi dengan lompatan 1,65 meter. Saat itu, ia memecahkan rekor Peparnas.
Dapiel sudah bergabung dengan NPC Papua sejak tahun 2010 silam. Ia mengikuti kejuaraan pertamanya pada 2011 di Riau. Ketika itu dia mendapatkan dua medali emas.
Di Peparnas Riau 2012, Dapiel meraih medali perak dan perunggu di nomor lempar lembing dan lompat jauh. Berkat prestasinya itu, Dapiel masuk dalam skuad Pelatnas dan memperkuat NPC Indonesia di ajang Asian Para Games.
Teranyar, Dapiel Bayage juga sukses mengukir prestasi bergengsi dengan meraih dua medali pada kejuaraan internasional atletik disabilitas bertajuk Internasional Grand Prix Para Athletics 2023 di Nakhon Ratchasima, Thailand, Maret lalu.
Satu medali emas diraih Dapiel pada cabang olahraga para atletik nomor lompat tinggi dengan lompatan 1,70 meter. Sementara satu medali perak ia raih dari nomor lempar lembing dengan jarak lemparan 38 meter pada ajang tersebut.
“Kita berharap mudah-mudahan apa yang sudah diraih bisa dibuktikan lagi di ASEAN Para Games Kamboja dan tentunya bisa berprestasi meraih medali lagi untuk Indonesia dan membanggakan untuk Indonesia dan membanggakan untuk Papua,” kata Jaya Kusuma.
Maria Wilil juga menjadi salah satu andalan NPCI Papua untuk menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia pada ASEAN Para Games Kamboja.
Di iven yang sama pada tahun lalu, Maria menjalani debutnya dengan manis, ia berhasil mempersembahkan medali emas pada nomor lempar lembing putri F46.
“Pesan ayah saya yang saya ingat, walaupun kamu malas, malas di hati, tetapi tetap lakukanlah. Biar malas tetapi jangan pernah lelah berjuang jangan pernah katakan capek,” kata Maria ketika meraih medali emas ASEAN Para Games di Solo.
Atlet kelahiran Wamena, 6 Juli 2004 itu sudah menggeluti dunia olahraga sejak SMP. Dia tak pernah minder sejak kecil. Saat masih mengenyam pendidikan SMP, Maria sudah sering bermain futsal, meskipun ia seorang perempuan. Dari hobi bermain futsal itulah bakat olahraganya terendus oleh pencari bakat atlet disabilitas. Dia langsung diajak bergabung dengan NPC Papua untuk menjadi seorang atlet.
Tahun 2017, Maria tampil pertama kali membela Papua di Kejuaraan Pelajar di Solo, Jawa Tengah. Di iven itu, Maria langsung mengawinkan medali emas tolak peluru, medali perak lari 100 meter, dan medali perak lari 200 meter.
Berikutnya, Maria tampil di Kejuaraan Nasional tahun 2019. Lagi-lagi dia menyabet medali emas lempar lembing, medali emas tolak peluru, dan medali perak lempar cakram.
Di tahun yang sama, dia juga tampil di ajang Kejuaraan Pelajar dan mendapatkan medali emas lari 100 meter serta medali emas lari 200 meter.
Maria juga sukses menyumbangkan satu medali emas dan satu medali perak pada iven Peparnas XVI tahun 2021 di rumah sendiri. (*)