Jayapura, Jubi – Pemerintah Australia membuka sayembara proposal penelitian kolaboratif tentang transisi energi di Indonesia. Inisiatif tersebut didukung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Diktisaintek dan Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia atau Koneksi.
Wakil Menteri Diktisaintek Fauzan menyatakan inisiatif tersebut merupakan langkah inovatif dalam kemitraan penelitian antara Australia dengan Indonesia. Kedua negara dapat bekerja sama dalam menemukan solusi kebijakan dan teknologi baru untuk mendukung transisi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia.
“Inisiatif ini berfokus pada pemenuhan prioritas nasional yang mendesak. Selain itu, mendorong kemitraan internasional yang menghasilkan solusi inovatif demi masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia,” kata Fauzan dalam siaran pers Kedutaan Besar Australia, Minggu (16/3/2025).
Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Gita Kamath menyatakan penelitian kolaboratif tentang transisi energi dapat memperkuat hubungan kedua negara. Hibah tersebut juga akan menjadi media pembelajaran bersama.
“Australia dan Indonesia terus memperkuat hubungan antar-masyarakat dan institusi guna mendukung pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Hibah penelitian kolaboratif ini akan meningkatkan pembelajaran dua arah antara kedua negara,” kata Kamath.
Direktur Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Ayom Widipaminto menyatakan program tersebut membuka peluang bagi peneliti Indonesia untuk berkolaborasi dengan pakar internasional. Hasil riset mereka juga dapat menjadi produk unggulan dan bermanfaat bagi masyarakat luas di Indonesia.
“LPDP bangga menjadi bagian dari program ini. LPDP telah berperan aktif dalam memberi pendanaan untuk riset transisi energi, melalui Koneksi,” kata Ayom. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!