Nabire, Jubi — Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) PUPR Se-Provinsi Papua Tengah Tahun 2025 di Aula RRI Nabire, Jalan Merdeka, Rabu, 23 April 2025.
Rakortek ini digelar sebagai forum sinkronisasi kegiatan di bidang PUPR serta percepatan penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) guna mendukung Rapat Kerja Bupati se-Provinsi Papua Tengah.
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dalam sambutanya sebelum membuka giat ini mengatakan, perencanaan tata ruang adalah proses yang sangat penting dalam pengembangan suatu wilayah. Melalui perencanaan yang baik, semua pihak dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada, menjamin keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta sangatlah penting. Semua pihak harus terlibat dalam merumuskan kebijakan yang dapat mengarahkan tata ruang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” kata Gubernur Meki Nawipa.
Menurut Meki, dalam pengembangan tata ruang juga harus memperhatikan dampak perubahan iklim yang merupakan tantangan besar, memikirkan mitigasi dan adaptasi yang tepat untuk mengurangi resiko bencana.
“Penting untuk selalu memperbaharui data dan informasi terkait kondisi lingkungan dan sosial agar perencanaan kitab isa responsive terhadap perubahan yang terjadi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Meki Nawipa juga meminta kepada seluruh pejabat dan insan PUPR di seluruh Provinsi Papua Tengah, harus mampu menjadi infrastructure manager, bukan construction manager, untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat diselesaikan dengan tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya dan tepat manfaat.
“Pada kesempatan ini, saya ingin berpesan bahwa sebagai insan PUPR kita harus menanamkan dalam diri kita sikap bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas, bergerak cepat dengan sigap dan cermat, serta bertindak tepat dengan hasil yang bermanfaat. Karena kita adalah insan PUPR yang siap bekerja kapan saja dan dimana saja,” kata Meki.
Gubernur Nawipa juga mengajak seluruh elemen pemerintahan dan mitra pembangunan untuk menjadikan Rakortek ini sebagai tonggak kebangkitan Papua Tengah.
“Kota-kota kita harus dibangun bersama. BUMN, swasta, dan masyarakat lokal harus duduk satu meja. Kalau kita kerja kompak, Papua Tengah akan jadi contoh provinsi yang maju dan berkeadilan,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Rakortek ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menyusun pembangunan terstruktur hingga 2044, yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat dan potensi wilayah Papua Tengah.
Plt Kepala Dinas PUPR Papua Tengah, Bernard Sitorus mengatakan, kegiatan ini tidak hanya teknis, tapi menjadi fondasi penting bagi masa depan Papua Tengah. Ia menjelaskan, Rakortek dilaksanakan sebagai tindak lanjut terhadap UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang pembentukan Provinsi Papua Tengah.
“RTRW provinsi masih berproses, dan setiap kabupaten wajib menyesuaikan. Karena itu, kita perlu satu data, satu peta, dan satu narasi pembangunan yang terintegrasi,” ujar Sitorus.
“Kami ingin setiap kabupaten punya peran yang jelas, dan provinsi hadir untuk memperkuat di mana yang belum bisa dijangkau kabupaten,” lanjutnya.
Rakortek ini, lanjut dia, membahas empat bidang utama yakni bina marga, cipta karya, sumber daya air, dan perumahan rakyat.
Menurut dia, tujuan utama Rakortek ini adalah menyatukan data spasial, menyelaraskan perencanaan lintas wilayah, serta membentuk sistem penganggaran berbasis RTRW yang kuat untuk APBD dan APBN.
“Hasil Rakortek ini harus menjawab tantangan lapangan. Kita ingin pembangunan tidak lagi parsial, tapi kolaboratif dan terencana. Ini bukan sekadar proyek, ini fondasi masa depan Papua Tengah,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!