Jayapura, Jubi – Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Pelajar Nasional (IJPN) Provinsi Papua mengajak siswa-siswi SMA Diaspora Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, untuk belajar menulis berita. Selain menulis berita, IJPN juga memperkenalkan bagimana etika bermedia sosial dan kekerasan dalam dunia digital kepada para siswa-siswi.
Ajakan menulis dan pengenalan tentang kekerasan dalam dunia digital itu dikemas dalam Road Show Literasi Digital dan Pelatihan Jurnalistik bagi Pelajar. Momentum itu berlangsung sehari di SMA Diaspora Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Jumat (25/5/2023).
Salah satu pemateri IJPN Abraham Imbiri dalam materinya menyampaikan bagaimana etika bermedia sosial dengan baik dan benar, dan dalam materinya itu para siswa-siswi di sekolah diminta berhati-hati dalam berinternet.
“Lantaran berhadapan dengan dunia nyata, sehingga harus berhati-hati dalam bermedia sosial,” katanya.
Selanjutnya, Hulda Buara, pemateri lainnya memperkenalkan undang-undang yang mengatur tentang kekerasan dalam dunia internet. Hulda mengingatkan siswa-siswi agar berhati-hati dalam menggunakan ponsel, karena bisa saja menjadi pelaku dan juga korban kekerasan.
“Berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial,” kata Hulda yang juga salah satu aktivis perempuan Papua ini.
Musa Abubar sebagai pemateri selanjutnya mengajak siswa-siswi praktik menulis berita, dengan membagi kelompok dan topik yang ditulis.
“Masing-masing kelompok melakukan wawancara sesuai topik yang dibagi lalu menuliskannya. Setelah itu, mempresentasikan berita yang ditulis,” kata Abubar.
Kepala SMA YPK Diaspora Kotaraja Dalam Alfrets Randang mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh IJPN ini sangat baik, karena di era digital ini perkembangan informasi cukup pesat, dan tentunya anak-anak perlu belajar mencermatinya.
“Dengan adanya pelatihan ini memberikan wawasan bagi anak-anak kami, tentang bagaimana melihat suatu peristiwa atau kejadian di tempat mereka, bahkan di lingkungannya dari sisi jurnalistik. Ini juga berdampak bagi pengetahuan literasi, bagimana menggali informasi dari bacaan, melatih kemampuan siswa-siswi dalam penggunaan berhasa Indonesia yang baik dan benar. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar bagi anak-anak untuk mencoba menjadi seorang penulis pemula atau jurnalis,” katanya. (*)
