Wamena, Jubi – Dalam upaya mendorong upaya melaksanakan program keberpihakan kepada masyarakat di Jayawijaya, terutama penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya akan memastikan alokasi anggaran keberpihakan kepada persoalan tersebut.
Penjabat Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo mengatakan dalam rapat bersama seluruh Organisasi Pimpinan Daerah atau OPD kegiatan-kegiatan yang tidak prioritas akan dialihkan ke pemenuhan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Termasuk dalam sinkronisasi memastikan alokasi anggaran untuk mendukung penyelesaian kemiskinan ekstrem dan stunting. Nantinya disosialisasikan kepada masyarakat dalam rangka transparansi informasi atau keterbukaan pengelolaan APBD, supaya nanti siapa melaksanakan apa, siapa bertanggung jawab apa di lapangan, nanti akan kita kawal bersama sampai betul-betul tuntas,” kata Sumule Tumbo usai rapat di kantor Bupati Jayawijaya, Rabu (17/1/2024).
Khusus untuk penanganan stunting, dengan salah satu faktor akibat kekurangan gizi, maka nantinya akan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan kadar gizi oleh dokter gizi melalui Dinas Kesehatan untuk mengatur menu bayi yang sudah lahir.
“Jadi seperti apa pemenuhan kadar gizi bagi bayi, balita, maupun ibu hamil nantinya yang harus disiapkan,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya memprogramkan membuka dapur sehat di setiap distrik dan akan dilihat distrik yang jumlah kampungnya cukup banyak, maka akan dilakukan penambahan sesuai kebutuhan.
Nantinya pihak terkait akan berkolaborasi dengan puskesmas sebagai program kegiatan yang disinergikan. Begitu juga antar OPD, baik dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem dan stunting, maupun dari sisi anggaran.
“Dari sisi anggaran, hasil pembahasan rapat ini memang masih terdapat beberapa jenis penambahan seperti susu, makanan tambahan yang nantinya disinergikan di dapur sehat itu, dan masih membutuhkan sekitar Rp9 miliar,” katanya.
Untuk itu, Penjabat Bupati Jayawijaya minta setiap OPD berhitung secara cermat tentang bagaimana cara melakukan penyesuaian anggaran yang penting dalam menjalankan agenda nasional terpenuhi sesuai target sekurang-kurangnya 14 persen di tahun 2024.
“Namun diinformasikan dari OPD terkait bahwa ada sekitar Rp200 juta dari APBN, tinggal nanti kita tambahkan di APBD sesuai dengan kebutuhan. Satu dapur sehat saya dorong betul berapa dan kebutuhan apa saja, untuk kemudian bisa memberikan makan minum bergizi kepada bayi dan ibu hamil, berapa kebutuhannya untuk program dapur sehat ini,” katanya. (*)
Discussion about this post