Jayapura, Jubi – Longsor kembali terjadi di Distrik Lolat dan Distrik Sumo, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Longsor itu mengakibatkan perkebunan warga dan lapangan terbang di Distrik Lolat tertimbun tanah.
Bencana alam tersebut terjadi pada 12-13 Juni 2024.
Peristiwa serupa terjadi sebelumnya di Distrik Soloikma hingga mengorbankan empat warga.
Disebutkan longsor di Distrik Lolat dan Distrik Sumo membuat warga setempat kelaparan, karena tanaman masyarakat rusak.
Longsor terjadi akibat curah hujan yang terus turun di Distrik Soloikma, Distrik Lolat dan Distrik Sumo.
Selain lapter tertimbun tanah, jembatan penghubung beberapa kampung juga rusak karena disapu banjir.
Kepala Kampung Erim, Distrik Lolat, Arnus Enggalim melaporkan kepada Jubi di Jayapura, Papua, melalui keterangan tertulis pada Minggu (16/6/2024) bahwa 12 kampung di Distrik Lolat dan Distrik Sumo terkena dampak longsor dan banjir.
Dua belas kampung tersebut, di antaranya, Kampung Uwam, Kampung Ibut, Kampung Dinggila, Kampung Bunde, Kampung Lolat, Kampung Esalek, Kampung Webile, Kampung Sosi, Kampung Denema, Kampung Erim, dan Kampung Wanim.
“Semua harta yang memberikan kehidupan kepada masyarakat adalah kebun satu-satunya. Namun akibat tanah longsor ini kebun tidak ada lagi, sehingga kemungkinan masyarakat mengalami kelaparan,” kata Enggalim, yang juga sebagai Ketua Forum Peduli Pembangunan Provinsi Papua Penggunaan Korwil Yahukimo dan Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Klasis Seng Solo (IP2MKSS) Kota Studi Jayawijaya.
Warga Distrik Lolat di Jayapura, Ones Suhuniap mengatakan, perkebunan masyarakat di pinggiran lapangan terbang dan sungai adalah kawasan pegunungan terjal. Kawasan tersebut merupakan daerah rawan banjir dan longsor.
“Jika hujan terus terjadi maka bisa korban manusia. Saya sangat prihatin dengan orang tua saya di Distrik Lolat,” kata Ones Suhuniap.
Ones Suhuniap memohon dukungan dan kepedulian semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Yahukimo agar bisa turun langsung. (*)
Discussion about this post