DERAP NUSANTARA

Halaman kerjasama pemberitaan Jubi dan Kantor Berita Antara

MAARIF Award 2022 diberikan kepada sosok pejuang kemanusiaan

MAARIF Award 2022
dr. Athaillah A. Latief, Sp.OG (kanan), Anggi V. Goenadi, Founder INBIS Permata Bunda (tengah), dan perwakilan Badan Pertimbangan Kesehatan Daerah (BPKD) Manggarai Barat sebagai penerima Maarif Award 2022 menghadiri konferensi pers di Jakarta, Sabtu (17/12/2022). - (Antara/ Anita Permata Dewi)

Jakarta, Jubi – Direktur Program MAARIF Institute Moh. Shofan mengatakan para penerima MAARIF Award 2022 adalah sosok individu atau lembaga yang memiliki komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan, inklusivitas, keterbukaan, toleransi, dan pluralisme.

“Salah satu tujuan dari MAARIF Award ini adalah mencari guru, mencari sosok pejuang lokal dari akar rumput, yang mereka memiliki komitmen kemanusiaan untuk membangun kohesi sosial, untuk memperkuat toleransi, kemudian membangun optimisme di tengah ancaman polarisasi politik atau resesi ekonomi global begitu,” kata Shofan dalam acara konferensi pers “Malam Penganugerahan MAARIF Award 2022” di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).

Shofan menambahkan para penerima MAARIF Award 2022 adalah sosok yang melanjutkan perjuangan Ahmad Syafii Maarif yang selalu menyuarakan isu-isu tentang ketidakadilan sosial.

Para penerima MAARIF Award 2022 juga merupakan tokoh-tokoh lokal yang tidak populer di media, namun mereka terus berjuang meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kita masih menemukan tokoh-tokoh lokal di daerah, yang mereka jauh dari radar media dan tidak terendus media. Mereka adalah orang-orang yang tulus, yang berjuang untuk mengangkat martabat masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.

Dewan juri telah memutuskan untuk memberikan MAARIF Award 2022 kepada dr. Athaillah A. Latief, Sp.OG., Badan Pertimbangan Kesehatan Daerah (BPKD) Manggarai Barat, NTT, dan Inkubator Bisnis Permata Bunda Bontang.

Athaillah A. Latief merupakan tokoh Muhammadiyah yang memperjuangkan kemajemukan dan nilai-nilai toleransi di Bireuen, Aceh, melalui pendirian rumah ibadah dan sekolah.

“Kami membangun masjid, sekolah MTs, Madrasah Aliyah, pesantren, TK, SD, SMP, SMA. SLB juga dibangun karena banyak anak berkebutuhan khusus,” kata Athaillah A. Latief.

Athaillah juga mengatakan pihaknya membangun universitas dengan 14 program studi di Kabupaten Bireuen.

Sementara Anggi V. Goenadi, Founder INBIS Permata Bunda Bontang dinilai berhasil memberdayakan anak-anak difabel agar mandiri dan mampu menjadi wirausahawan.

Sedangkan BPKD Manggarai Barat yang diinisiasi oleh masyarakat sipil dan pemerintah menjadi penerima penghargaan MAARIF Award 2022 atas upayanya menekan kematian ibu dan anak baru lahir di Manggarai lewat program “Rumah Tunggu Bersalin”. (*)

 

BacaJuga

Baca juga

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist