Enarotali, Jubi – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paniai, Papua Tengah buka suara, setelah peristiwa penggerebekan, pembuangan dan pembakaran logistik Pemilu di Distrik Yagai, Aweida, Kebo dan Muye.
Aksi itu diduga dilakukan anggota PPD, PPS, KPPS dan masyarakat.
Menurut kordinator divisi teknis penyelenggaraan KPU Paniai, Petrus Nawipa terkait dengan proses pemilihan pihaknya telah menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) termasuk simulasi dan juga menjelaskan tentang pergantian form yang sebelumnya dipakai dengan nama C1 – KWK yang kini diubah dengan empat jenis surat.
“Kami sudah lakukan bimtek ke PPD, PPS dan 3000 KPPS di Paniai, sekaligus simulasi cara pengisian dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah juga.
Pada saat bimtek kami sudah menjelaskan bahwa Form C1 KWK itu tidak ada di Pemilu 2024. Yang ada di Pemilu 2024 adalah C-Hasil model Plano, Berita Acara dan Sertifikat Hasil dan C-Salinan,” kata Petrus Nawipa ketika dikonfirmasi Jubi, Selasa, (13/2/2024).
Bimtek itu, klaimnya, dilakukan sebanyak tiga kali, pertama pada 16 dan 18 Desember 2023 dengan melibatkan seluruh anggota PPS didampingi dua orang PPD di setiap distrik.
“Bimtek kedua itu tanggal 27 Januari 2024 dengan melibatkan seluruh anggota PPD dan seluruh anggota PPS,” ucapnya.
Sedangkan bimtek ketiga, pihaknya selenggarakan pada 29 – 30 Januari 2024 dengan melibatkan seluruh anggota KPPS didampingi tiga anggota PPD dari setiap distrik.
“Sehingga kalau ada yang bilang Pemilu 2024 menggunakan Form C1 KWK maka itu memprovokasi situasi untuk menimbulkan konflik di Paniai. Sebab Pemilu 2024 tidak pakai C1 KWK hologram, yang dipakai adalah C-Hasil model Plano, Berita Acara dan Sertifikat Hasil dan C-Salinan,” ujarnya.
Ia menegaskan, semua surat-surat sudah ada di dalam kotak suara. “Semua lengkap ada di kotak suara,” ucapnya.
Ketua KPU Paniai, Sisilia Nawipa juga menegaskan hal yang sama. Menurut Sisilia, Pemilu kali ini 2024 tidak menggunakan istilah Fom. C1 KWK Hologram. Namun Pemili kali ini 2024 menggunakan Fom C-Hasil ukuran Plano, Berita Acara dan Sertifikat Hasil, serta C-Salinan ukuran A4.
“Terkait jenis Fom, dan cara pengisiannya, KPUD sdh ajar/memberikan Bimtek kepada PPD, PPS dan KPPS. Jadi Hologram berlogo emas di Fom tdk dipakai lagi,” katanya tegas.
Menurut dia, logistik dikeluarkan dari gudang penampungan dengan aman.
Terkait kejadian kemarin, pihaknya menduga ada berbagai kelompok yang provokasi masyarakat bahwa ini C1 KWK palsu atau foto copy. Padahal sudah ada dalam semua kotak suara.
“Hal ini yang membuat masyarakat tidak tenang sehingga logistik dibakar, dirusak, dibuang dan lainnya. Pertanyaanya, siapa yang memprovokasi masyarakat dengan pernyataan ‘ini C1 KWK palsu atau foto copy’,” ujarnya. (*)
Discussion about this post