Jayapura, Jubi – Pekan lalu terjadi sebuah insiden di lokasi tambang Gold Ridge Mining Limited (GRML) di Central Guadalcanal, yang melibatkan seorang karyawan lokal yang tertangkap mencuri.
Selama dia diinterogasi oleh dua orang penjaga keamanan ekspatriat yang dipekerjakan oleh GRML, muncul tuduhan bahwa adanya perlakuan kekerasan berlebihan digunakan untuk memperoleh informasi tentang tersangka lainnya. Demikian dikutip dari solomonstarnews.com, Minggu (2/2/2025).
Akibat penggunaan kekerasan tersebut, telah memicu aksi balasan dari kerabat keluarga tersangka [pekerja]. Hal ini membuat pihak keamanan perusahaan dan Kepolisian Kerajaan Kepulauan Solomon (RSIPF) turun tangan dan berhasil mengendalikan situasi.
Namun, pada malam harinya, pembalasan kedua terjadi, yang berujung pada penjarahan yang melibatkan kerabat yang marah, pekerja lain, dan bahkan orang luar.
Selama konfrontasi ini, salah satu petugas keamanan ekspatriat yang dipekerjakan oleh GRML dilaporkan membalas dengan menggunakan pisau, yang menyebabkan luka kecil pada pekerja lokal.
RSIPF menanggapi dengan menahan kedua tersangka di Kantor Polisi Henderson untuk diajukan ke pengadilan. Investigasi atas insiden tersebut masih berlangsung, dan penangkapan lebih lanjut diperkirakan akan dilakukan.
Tindakan segera perusahaan
Menanggapi insiden tersebut, pihak GRML telah membuat keputusan berikut:
1. Pemutusan hubungan kerja pekerja lokal dan tersangka lain yang terlibat dalam insiden pencurian.
2. Pemutusan hubungan kerja terhadap dua orang penjaga keamanan ekspatriat yang dipekerjakan oleh GRML karena melanggar protokol keamanan perusahaan.
3. Kerja sama penuh dengan RSIPF untuk memungkinkan penyelidikan polisi dan proses hukum berjalan sesuai jalurnya.
Rekonsiliasi adat
Mengakui dan menghormati adat istiadat masyarakat setempat, GRML mengadakan upacara rekonsiliasi adat pada Rabu 29 Januarii 2025, di lokasi Tambang untuk membantu memulihkan perdamaian.
Sebagai bagian dari proses ini, dua chupus (denda) diberikan kepada para korban, yang melambangkan komitmen perusahaan terhadap rekonsiliasi dan persatuan.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan perusahaan mengingatkan para pekerja tentang pentingnya menghormati hak milik perusahaan, dan mematuhi kebijakan perusahaan serta proses hukum daripada melakukan tindakan pembalasan.
Situasi saat ini
GRML mengakui kekhawatiran semua pihak yang terlibat, dan tetap berkomitmen untuk menjaga lingkungan kerja yang aman dan penuh rasa hormat, bagi karyawan lokal maupun ekspatriat. Situasi sekarang terkendali, dan hubungan antara pekerja lokal dan ekspatriat tetap utuh.
Sebagai perusahaan yang sebagian dimiliki oleh pemilik tanah Gold Ridge (saham ekuitas 10%), GRML mengutamakan stabilitas dan kolaborasi dalam operasinya.
Saat ini, GRML mempekerjakan lebih dari 600 pekerja lokal di berbagai departemen, menjadikannya pemberi kerja pertambangan terbesar di negara ini.
GRML mengimbau semua karyawan untuk fokus pada pekerjaan mereka, menghormati kebijakan perusahaan, dan membiarkan sistem hukum menangani masalah sebagaimana mestinya. Demikian pernyataan bersama dari Gold Ridge Mining Limited dan Gold Ridge Community Investment Limited (GCIL).
Perusahaan Gold Ridge adalah tambang emas di Guadalcanal , Kepulauan Solomon, sekitar 30 km (19 mil) di tenggara ibu kota Honiara. Pada 12 September 2019, GCIL menandatangani kesepakatan dengan China Railway Group Limited senilai US$825 juta untuk membangun dan menyewa sistem kereta api dan stasiun layanan pertambangan. Kontrak tersebut berlangsung hingga Maret 2034. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!