Jayapura, Jubi – Liga Nusantara atau Linus Futsal Regional Papua 2022 resmi digulirkan, bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (11/3/2023). Sebanyak tiga tim ikut serta di ajang ini yakni D’Cupu Kota Jayapura, Futsal Mimika, dan Silaga 1704 FC Merauke.
Turnamen ini dibuka langsung oleh Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua, Benhur Tomi Mano.
Ia mengatakan ajang ini merupakan salah satu agenda yang masuk dalam kalender tahunan PSSI, setelah Liga 3 regional dan Piala Pertiwi Zona Papua.
“Asprov PSSI Papua masih melanjutkan kalender kerja PSSI pusat untuk tahun 2022. Kegiatan tahun 2023 belum dikeluarkan kalendernya. Kami telah melaksanakan Liga 3 yang dijuarai Persipa Paniai, yang akan wakili Papua. Piala Pertiwi juga sudah selesai dan yang juara adalah Toli FC. Hari ini Linus Futsal, dimana juaranya akan mewakili Papua ke Gorontalo, dan selanjutnya,” jelas Tomi Mano kepada wartawan olahraga.
Linus Futsal Papua ini juga akan dijadikan ajang untuk memantau pemain muda potensial untuk diseleksi dalam tim futsal yang disiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh-Sumatera Utara.
“Agenda ini juga bersamaan juga untuk melihat pemain berbakat dan potensial untuk masuk dalam tim futsal PON Papua. PON lalu kita telah menyabet tiga medali emas bersih dari futsal serta sepak bola putra dan putri. Target kami untuk PON XXI mendatang menyabet empat emas, futsal putra putri dan sepak bola putra putri,” ujarnya.
“Untuk itu pembinaan harus kita terus lakukan dan dukungan dari KONI untuk mempersiapkan tim kita dengan solid untuk mempertahankan emas kita karena tim lain juga akan tampil dengan performa baik,” tambahnya.
![Linus Futsal Regional Papua resmi digulirkan 5 Asprov Papua](https://jubi.id/wp-content/uploads/2023/03/Husain-Tomi-Mano-2.jpg)
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Eddy Way, mengatakan minimnya peserta pada Linus Futsal Papua tahun ini karena terkendala pembiayaan yang diterapkan sesuai standar manual turnamen.
“Memang harus kami buka sebagai informasi bagi khalayak kami meminta registrasi kepesertaan itu dengan biaya Rp10 juta itu memang bagi kontestan di Kota Jayapura terasa berat. Tetapi bagi kami itu menerapkan standar manual Linus Futsal, kalau tidak seperti itu akan ada konsekuensi kalau ada tim yang juara yang tidak punya pembiayaan ke Gorontalo, hukumannya bukan ke tim tapi ke asosiasi futsal,” beber Eddy Way.
“Sebenarnya bukan persoalan kami terkait membatasi kepartisipasian tim yang banyak, tapi kami melihat kepada keberlanjutan proses ini. Sehingga atas nama panitia kami menyampaikan kepada semua penggemar futsal di Papua kalaupun ada kerinduan untuk berpartisipasi tapi terkendala biaya, ini penjelasan kami untuk diketahui,” sambungnya.
Ia mengungkapkan pihaknya harus menerapkan regulasi sesuai manual kompetisi karena ingin mentradisikan bahwa Linus Futsal harus tetap digelar di Papua.
“Intinya kami mau mentradisikan bahwa setiap tahun itu Linus Futsal Papua harus ikut dan standar pertandingan manual harus diikuti oleh tim yang terlibat di dalam pertandingan ini,” jelasnya.
Linus Futsal Papua tahun ini diikuti oleh tiga tim, yakni D’Cupu dari Kota Jayapura, Futsal Mimika, dan Silaga 1704 FC dari Kabupaten Merauke. Tahun lalu, ajang ini juga diikuti oleh tiga tim, yakni Futsal Mimika, Silaga 1704 Merauke, dan Elken FC dari Kota Jayapura. (*)