Jakarta, Jubi – Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Papua Pegunungan tercatat terendah di Indonesia, yakni sebesar 54,43 poin. Namun, IPM mereka mengalami pertumbuhan sebesar 1,83 persen pada tahun ini, atau tertinggi di antara 38 provinsi.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A Widyasanti menyatakan penyebab utama rendahnya IPM Papua Pegunungan ialah berhubungan dengan lama masa sekolah. Selain itu, harapan hidup warga juga sangat rendah di Papua Pegunungan.
“Rata-rata lama sekolah pada penduduk berusia 25 tahun ke atas hanya 4,21 tahun [di Papua Pegunungan]. Artinya, itu [rata-rata mereka] tidak lulus sekolah dasar, atau mungkin hanya sampai pada kelas 4,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/11/2024).
Amalia melanjutkan indikator pengeluaran riil per kapita warga pun masih rendah di Papua Pegunungan. Nilainya hanya sebesar Rp5,71 juta setahun.
“[Namun], pertumbuhan IPM di Papua Pegunungan paling tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pertumbuhan ini menyokong peningkatan indikator pengeluaran per kapita, rata-rata lama sekolah, dan usia harapan hidup [pada 2024],” kata Amalia.
Menurutnya, tren positif IPM Papua Pegunungan mampu mendongkrak indikator pengeluaran per kapita hingga sebesar 6,14 persen pada 2024. Begitu pula pertumbuhan rata-rata lama masa sekolah, yakni sebesar 4,99 persen, dan usia harapan hidup, yakni dari 67,27 menjadi 67,39 tahun.
Tren positif IPM juga terjadi secara komulatif di Indonesia. BPS mencatat IPM Indonesia mencapai 75,02 poin pada 2024, atau meningkat sebesar 0,85 persen daripada 2023.
“IPM Indonesia pada 2024 mencapai 75,02 poin, atau dalam kategori tinggi. Angka ini meningkat sebesar 0,85 persen dari 2023, yang sebesar 74,39 poin,” ujar Amalia.
Dia menjelaskan peningkatan IPM nasional tersebut juga karena dukungan perbaikan pada seluruh indikator, yakni usia harapan hidup, harapan dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran per kapita. Rentang peningkatan pada setiap indikator tersebut mencapai 70–80 poin.
“Secara spasial, DKI Jakarta memiliki IPM tertinggi di Indonesia, yakni 84,15 poin, sedangkan terendah ialah Papua Pegunungan, yakni 54,43 poin. Sementara itu, dari sisi pertumbuhan IPM, Papua Pegunungan tercatat tertinggi, yakni 1,83 persen, sedangkan terendah ialah Kepulauan Bangka Belitung, yakni 0,62 persen. (*)