Nabire, Jubi – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Papua Tengah Daerah Pemilihan (Dapil) III Puncak, Anis Labene mendorong Perusahaan Listrik Negara atau PLN beroperasi di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Menurut Labene hal ini sejalan dengan program prioritas Gubernur, Meki Nawipa S.H dan Wakil Gubernur Deinas Geley S.Sos,. M.SI tentang Papua Tengah Terang .
Labene menggunakan akan menggunakan hak inisiatif mendorong agar masyarakat di Sinak memperoleh listrik yang berkelanjutan, 7×24 jam setahun. Sama seperti kabupaten lain, seperti Mimika, Nabire. Karena Sinak adalah ibu kota dan juga pusat perekonomian Kabupaten Puncak.
“Anak-anak sekolah mau belajar tidak bisa. Pelayanan Perbankan juga tidak bisa dilakukan secara maksimal karena layanan listrik yang kurang, dan tergantung pada genset. Sampai kapan kita mau begini?” katanya.
Ketidaktersediaan listrik ini mengakibatkan operasional Puskesmas terganggu, padahal Puskesmas tersebut terakreditasi.
Diakui Anis bahwa di Distrik Sinak itu terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas kecil yang dibangun pada 2016 dan mampu menerangi pusat kota. Tapi PLTA itu tidak bertahan lama. PLTA itu berjalan beberapa bulan, lalu kini mangkrak.
“Saya belum tahu nilai proyeknya itu berapa? Siapa yang lakukan proyek itu? Tetapi mereka jadikan di Sinak itu proyek yang mangkrak. Akhirnya masyarakat tidak pernah menikmati listrik dengan baik,” kata Labene kepada Jubi melalui panggilan telepon di Nabire, Papua Tengah pada Jumat (5/9/2025).

Ia mengatakan PLTA itu kini telah menjadi bangkai. Tiang-tiang listrik yang tertanam secara berderet nampak di pusat kota, namun tidak berfungsi. Hal seperti adalah pemangan umum banyak wilayah di kabupaten pegunungan ini.
“PLTA-PLTA seperti begini dibangun untuk jangkauan waktu yang tidak lama, hanya sementara saja. Sedangkan listrik adalah kebutuhan sekunder masyarakat. Apalagi daerah yang sedang berkembang sehingga hal-hal ini menjadi pembelajaran tersendiri untuk bisa ke pemimpinan hari ini dan ke depan untuk diperhatikan,” ujarnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten atau DPRK Puncak, jalur pengangkatan Eliani Labene juga berharap dalam waktu tidak lama, PLN dapat melayani masyarakat dan dapat dinikmati oleh masyarakat di daerah terpencil.
“Ukuran Papua Tengah Terang itu harus dimulai dari daerah terpencil. Listrik harus menyala dari daerah terpencil sampai ke kota. Jadi kalau hanya daerah perkotaan saja lampu menyala 24 jam, sementara daerah pedalaman belum, itu berarti Papua Tengah belum terang sepenuhnya,” katanya.
Eliani mengatakan bahwa di Sinak ada storage semacam pegisi daya powerbank yang dipasang di beberapa titik, tapi tidak berfungsi,
“Masyarakat tidak menikmati sama sekali Listrik itu. Apakah itu solusi listrik yang hari ini kita maukah di Papua Tengah ini? Kan tidak,” ujarnya.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!